Saat tempat wisata mulai dibuka, wisatawan yang datang pun membludak, seperti pada pegunungan yang populer di China. Saat akhir pekan wisata ini mendatangkan sekitar 20.000 orang yang akhirnya memaksa pihak berwenang menutupnya kembali.
"Saya pikir China terus mengawasi deteksi COVID-19 dan mungkin perlu menyesuaikan langkah-langkah jarak sosial yang diperlukan untuk menjaga COVID-19 terkandung," kata seorang Profesor Epidemiologi dan Biostatistik di Universitas Hong Kong, Benjamin Cowling kepada South China Morning Post.
"Untuk saat ini, mungkin tidak apa-apa untuk mengendurkan beberapa tindakan, namun tindakan itu harus diperketat jika jumlah kasus bertambah," dia menambahkan.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol