Bulan Ramadhan kembali tiba. Sambil beribadah dan puasa dari rumah, tak ada salahnya mengenal museum Islam terbesar sedunia di Qatar secara virtual, siapa tahu bisa ke sana nanti.
Museum Islamic of Arts atau disingkat MIA di Doha, Qatar, kerap disandingkan dengan Museum Louvre di Paris. Bukan tanpa alasan, museum yang satu ini disebut sebagai museum terbesar Islam di dunia.
Dilihat detikcom dari situs resminya, Minggu (26/4/2020), Museum Islamic of Art menyimpan koleksi ribuan benda seni nan bersejarah yang bernafaskan Islam. Semua koleksi ini tertata rapi dalam ruang pamer yang terbuka untuk umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, akibat virus Corona, museum itu harus ditutup untuk sementara waktu hingga pemberitahuan lebih lanjut. Kabar baiknya, kini museum itu bisa diakses secara virtual.
Cukup dengan masuk ke situs resmi Museum Islamic of Art dan memilih bagian visiting, traveler akan diarahkan ke kolom tur online yang terbagi menjadi beberapa bagian. Contohnya seperti tur virtual Chinese Trail, Highlights Tour dan lainnya.
![]() |
Lewat halaman per halaman, traveler akan diajak melihat setiap koleksi dari Museum Islamic of Art satu per satu. Tak lupa juga, alamat detil barang bersejarah itu di lokasi aslinya dalam museum.
Yang menarik, museum ini menyimpan naskah Al Quran kuno sejumlah 800 buah dari abad ke-3 sampai abad ke-18 saat Kesultanan Ottoman Turki. Termasuk salah satunya yaitu Al Quran Abbasid berwarna biru yang sangat langka, serta 2 lembar Al Quran Timurid Baysunghur, Al Quran terbesar di dunia.
Dari sekian banyak koleksi naskah kuno, ada 2 benda yang menarik perhatian. Yakni Sertifikat Haji sepanjang 7 Meter dan Buku Terpanjang di dunia, yaitu Shahnameh alias Buku Para Raja.
Selain koleksi manuskrip, masih ada banyak koleksi benda seni bernafaskan Islam lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Dari mulai keramik, gelas, kain tekstil, ukir-ukiran serta benda-benda seni lainnya yang tak ternilai harganya.
Fasilitas lain yang tersedia di Museum Islamic of Art ini adalah toko suvenir, kafe, perpustakaan hingga taman cantik yang beroperasi selama 24 jam dan buka setiap hari. Traveler bisa menikmati dan mengikuti berbagai aktivitas di taman ini dengan gratis. Hanya saja, tunggu pandemi virus Corona usai ya.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan