Setelah berminggu-minggu tutup, Pantai Los Angeles kini telah dibuka kembali. Masyarakat dapat menikmati musim panas sambil melihat indahnya matahari.
Dikutip dari Reuters, Pantai-pantai di Los Angeles yang telah dibuka pada 13 Mei lalu membawa kabar gembira bagi masyarakat yang hanya berdiam di rumah dalam waktu yang lama. Seperti kawasan yang dibuka kembali pada umumnya, pantai akan dibuka dengan beberapa aturan ketat.
![]() |
Pejabat kesehatan setempat meminta wisatawan untuk memakai masker selama berada di luar air. Mereka dibolehkan untuk berselancar, berenang tapi dilarang untuk duduk di tepi pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa ini bagus. Orang-orang memberikan perhatian, tidak ada wisatawan yang benar-benar santai di sana karena jika tidak (Gubernur Gavin) akan menghadapi situasi buruk. Aturannya terus bergerak," kata Caron Carus di Pantai Manhattan.
Pada hari yang sama, Layanan Taman Nasional mengumumkan pembukaan dengan akses terbatas ke Grand Canyon dan Taman Nasional Yellowstone.
Direktur Kesehatan Los Angeles mengatakan bahwa meskipun ada beberapa pembatasan yang dilonggarkan, namun aturan untuk tinggal di rumah untuk sekitar 10 juta penduduk kemungkinan akan tetap berlaku selama musim panas. Jatuhnya ekonomi akibat virus Corona menjadi salah satu alasan pembukaan perbatasan secara perlahan.
Banyak gubernur daerah yang prihatin dengan hal ini. Mereka mengatakan akan mencabut perbatasan dengan hati-hati dan bertahap. Mereka menuntut perusahaan yang melayani pelanggan untuk memberlakukan jaga jarak fisik dan juga sering melakukan sterilisasi.
Saat ini, pemerintah telah mengizinkan 16 negara bagian California untuk melonggarkan aturan. Peraturan baru memungkinkan masyarakat bisa kembali makan malam di restoran meskipun dengan jarak sosial.
Kasus Corona di California kini telah mencapai 71.141 orang dengan jumlah penderita virus Corona yang meninggal dunia 2.934. Sedangkan kasus di Amerika serikat sebanyak 1,45 juta orang dengan 86.541 kematian.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!