Waduh, Maskapai Ini Haruskan Penumpang Izin Kalau Mau ke Toilet

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waduh, Maskapai Ini Haruskan Penumpang Izin Kalau Mau ke Toilet

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 18 Mei 2020 09:40 WIB
Maskapai Ryanair
Foto: Dok. AFP
Jakarta -

Dalam mencegah penyebaran virus Corona, banyak kebijakan baru yang diterapkan oleh maskapai penerbangan. Salah satunya, meminta izin jika ingin ke toilet.

Dilansir Fox News, maskapai yang berbasis di Irlandia, Ryanair, kini mengharuskan penumpang untuk izin ke pramugari jika ingin ke menggunakan toilet pesawat. Kebijakan ini akan diberlakukan mulai 1 Juli 2020.

"Antrean toilet juga akan dilarang di atas pesawat meskipun akses toilet tersedia untuk setiap penumpang berdasarkan permintaan," kata juru bicara Ryanair.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maskapai Ryanair juga mengimbau penumpang untuk menjaga jarak sosial, membawa sedikit tas yang diperiksa, melakukan check in secara online, menggunakan e-tiket, tidak menggunakan uang tunai dalam pembelian di atas pesawat dan menggunakan masker selama dalam penerbangan. Sebelum naik pesawat, penumpang akan melalui pemeriksaan suhu.

Maskapai juga merilis video yang memperlihatkan sterilisasi pesawat. Mulai dari penyemprotan disinfektan di dalam pesawat sebelum penumpang masuk dan menggunakan sistem penyaringan udara berkualitas tinggi.

ADVERTISEMENT

"(Informasi) penting bagi pelanggan dan karyawan kami bahwa kami akan kembali normal mulai 1 Juli mendatang," kata CEO Ryanair dalam sebuah pernyataan disertai dengan rilis.

Masyarakat di Eropa telah menghadapi lockdown selama 4 bulan. Menurunnya virus Corona memungkinkan penduduk setempat untuk kembali berwisata walaupun harus tetap menerapkan berbagai kebijakan.

"Pemerintah di seluruh Eropa telah menerapkan kuncian 4 bulan untuk membatasi penyebaran COVID-19. Setelah 4 bulan, sekarang saatnya untuk membuat Eropa terbang lagi sehingga kita dapat menyatukan kembali teman, dan keluarga. Memungkinkan orang untuk kembali bekerja dan memulai kembali industri pariwisata Eropa yang menyediakan jutaan pekerjaan," tambah Eddie.




(elk/ddn)

Hide Ads