Masuk masa transisi menuju New Normal, pihak pengelola Candi Borobudur tengah menyiapkan konsep kunjungan baru. Salah satunya berupa pembatasan pengunjung.
Pembukaan kembali Candi Borobudur nantinya akan dilakukan secara bertahap. Nantinya pengunjung akan dibatasi, kemudian pengelola menyiapkan SOP atau protokol kesehatan yang baik.
"Teman-teman, kita hari ini bersama-sama melihat simulasi. Sekali lagi, baru simulasi. Simulasi untuk menyiapkan Candi Borobudur dibuka untuk umum. Tapi jangan berpikir bahwa dibuka untuk umumnya mak brek bareng-bareng tidak, tapi kita akan mencoba secara bertahap dan kapasitasnya nanti dari pengelola akan menghitung satu per satu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela simulasi pembukaan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Rabu (10/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam simulasi yang tersebut, Ganjar yang didampingi Bupati Magelang Zaenal Arifin, Dandim 0705/Magelang Letkol Czi Anto Indriyanto, Kapolres Magelang AKBP Ronald A Purba dan Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Edy Setijono. Saat simulasi tersebut Ganjar mengecek dari awal pelaksanaan hingga akhir.
"Saya ngecek mulai dari awal cukup rigid karena itu sangat rigid, maka kita harapkan nanti cara berdatangnya betul-betul orang satu, tahu. Dua, akan ada guide yang akan menjelaskan satu per satu, jaga jaraknya diatur selalu dan mudah-mudahan ini nantinya akan bisa memberikan satu obat rindu kepada mereka yang akan kembali atau ingin piknik di Candi Borobudur," ujar Ganjar.
![]() |
Untuk itu diperlukan adanya kehati-hatian. Selain itu, Ganjar mengaku mendapatkan keluhan dari para pemangku pariwisata. Kemudian, orang yang mau piknik sudah mengeluhkan karena terlalu lama di rumah, apalagi para pelaku pariwisata.
"Kehati-hatian kita perlu. Kita lakukan dan saya sudah mendapatkan banyak keluhan sebenarnya dari para pemangku pariwisata. Yang mau piknik sendiri mengeluh karena sudah kelamaan di rumah, ternyata nonton video nggak cukup. Mereka yang pelaku pariwisata apalagi," tuturnya.
Untuk itu, pihaknya meminta TWC menyiapkan langkah-langkah yang betul-betul siap. Selain itu, diharapkan menyiapkan SOP atau protokol kesehatan yang ada. Pihaknya juga meminta maaf nantinya belum bisa membuka dalam kapasitas besar.
"Dengan langkah-langkah yang disiapkan oleh TWC ini, kita harapkan nanti pariwisata khususnya yang di Candi Borobudur betul-betul siap. Mohon maaf kalau nanti kita belum bisa membuka dalam kapasitas besar, tapi akan kita uji coba dari awal agar kita bisa menyiapkan SOP atau protokol kesehatan yang baik, yang aman. Yang siapapun ingin berwisata mendapatkan sebuah kebahagiaan, kenyamanan dan tidak ada potensi-potensi penularan. Saya kira yang penting dari acara ini itu, mudah-mudahan simulasi dilakukan ini memberikan informasi kepada masyarakat dan saya mintakan dari TWC untuk menyediakan video pendek urut-urutannya dan kita upload di banyak media sosial," pinta Ganjar.
Sementara itu, Direktur Utama TWC, Edy Setijono mengatakan, dalam tahap awal nantinya akan ada pembatasan-pembatasan. Untuk pengunjung maksimal 50 persen, namun nantinya akan dimulai dari 20 persen, kemudian bertahap 30 persen dan seterusnya.
"Dalam tahapan awal ini, akan ada pembatasan-pembatasan, ya maksimal 50 persen, itu maksimal. Tapi kita tidak mau mulai dari 50 persen, mungkin kita mulai dari 20 persen, nanti bertahap 30 dan seterusnya," kata Edy.
Saat didesak jumlahnya pengunjung, Edy menyebutkan, paling banyak 5.000 pengunjung. Diharapkan nantinya protokol yang ada bisa berjalan dan fokusnya adalah kesehatan.
"Paling banyak sekitar 5.000, itu sudah paling banyak untuk tahap awal ya karena kita harus uji coba betul ini. Artinya protokol bisa berjalan dengan baik. Karena fokusnya adalah pengamanan, fokusnya adalah kesehatan," tuturnya.
Menyinggung rencana dibuka kembali, Edy mengatakan, masih menunggu dari Pemprov Jateng dan Pemkab Magelang.
"Menunggu. Jadi tugas kami adalah menyiapkan protokolnya. Pak Gub sama Pak Bupati, sebagai Ketua Gugus Tugas Provinsi dan Kabupaten, beliau hari ini melakukan evaluasi. Nanti kalau sesuai, beliau akan mengeluarkan izin. Jadi kami mengikuti apa yang akan disampaikan oleh Pak Gub," katanya.
Adapun kewajiban pengunjung nantinya,katanya, pengunjung harus mentaati protokol yang ada. Kemudian, memakai masker, jaga jarak, itu yang paling penting dan tidak boleh melanggar protokol yang ada.
"Satu, prinsipnya harus mentaati protokol. Kalau tidak menaati protokol, maka kami persilakan untuk putar balik. Karena ini untuk kepentingan kita semua. Semua harus menjaga apa yang sudah kita terapkan ini, supaya kita bisa saling menjaga satu sama lain. Pakai masker, jaga jarak, itu adalah yang paling utama dan itu tidak boleh dilanggar," pungkasnya.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!