Wisata Labuan Bajo disebut akan segera buka di bulan Juli. Mengikuti Bali, persiapan New Normal juga tengah dilakukan di Labuan Bajo.
Hal itu pun diungkapkan oleh Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, dalam webinar pariwisata dan adaptasi tatanan baru yang diselenggarakan oleh GENPI Nasional, Jumat lalu (19/6).
Baca juga: Bali dan Labuan Bajo Buka Lagi Juli? |
Senada dengan ucapan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di hari yang sama usai rapat pariwisata, Shana mengamini kalau wisata Labuan Bajo akan kembali buka Juli mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan coba pembukaan fase 1 pada 1 Juli, di mana di situ ada kuota melalui online booking 50 orang per hari untuk Loh buaya dan Loh Liang," ujar Shana.
Shana bilang pembukaan fase 1 itu akan terbatas untuk masyarakat NTT. Selain itu, social distancing juga diterapkan dengan sistem booking online dan pembatasan jumlah pengunjung per hari.
Selain Loh Buaya dan Loh Liang yang populer untuk trekking dan melihat komodo, pembatasan juga akan dilakukan untuk wisata bahari.
"Kemudian kita sudah menerapkan sistem caring capacity untuk wisata bahari, di mana untuk Batu Bolong, Karang Makassar, Mauwan dan Siaba Besar kita akan coba dengan 5 kapal per hari. Kita akan lakukan bertahap dan kita pastikan setiap petugas yang melayani pengunjung akan dites kesehatan dulu," ujar Shana.
Lebih lanjut, Shana dan pihak Badan Otorita Labuan Bajo Flores akan kembali melakukan promosi di dunia maya. Apabila kondisi membaik, Shana juga tengah menyiapkan wisata tematik yang khas NTT.
Baca juga: Foto: Ini Bucin, Bukit Cinta Ala Labuan Bajo |
"UNESCO last trip, trip to the past, conservation trip, catholic pilgrim," ujar Shana.
Seperti diketahui, NTT punya banyak destinasi alam, sejarah serta budaya untuk dijelajahi yang sangat unik. Semoga kondisi lekas membaik, sehingga kita bisa berwisata kembali ke Labuan Bajo dan destinasi lain di NTT.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan