Tempat-tempat wisata yang masuk dalam daftar akan dirombak menjadi lebih terbuka. Sehingga para penyandang cacat, lansia serta pengunjung dengan bayi bisa mengaksesnya dengan lebih mudah.
"Kami akan meningkatkan jumlah dana dukungan dan fokus pada pengembangan konten pariwisata yang baik," ujar Menteri Kebudayaan Park Yang Woo.
Park Yang Woo juga menambahkan bahwa kementerian pariwisata tak hanya meningkatkan lingkungan fisik tapi juga manajemen keseluruhan dari situs-situs tersebut.
![]() |
Tiap obyek wisata akan mendapatkan biaya dukungan sebesar USD 206 ribu. Dana ini meningkat dari USD 130 ribu di awal perencanaan. Hibah ini juga mencakup biaya renovasi fasilitas toilet umum.
Obyek wisata yang akan diubah mulai dari Provinsi Gyeonggido, Pulau Jeju, Provinsi Gangwondo dan Provinsi Gyeongsangnam-do, Korsel. Tak hanya tempat wisata, para pelaku bisnis pun akan menerima sesi konsultasi khusus, kursus pelatihan untuk pekerja, serta bantuan untuk upaya pemasaran online dan offline.
Situs-situs sejarah seperti Yeonmudae, Janganmun dan Hwaseong Haenggung yang terletak di Suwon, Provinsi Gyeonggido juga termasuk dalam proyek ini.
Setelah berkonsultasi dengan kementerian pariwisata, Pemerintah Kota memutuskan untuk berinvestasi lebih dari USD 1,5 juta untuk memperbaiki situs-situs ini. Jumlahnya termasuk USD 620.800 dari dana negara dan USD 931 ribu dari dana kota.
Fasilitasnya berupa peningkatan akses ke kursi roda, mengamankan gerakan bebas hambatan di sekitar daerah itu, dan memasang papan informasi wisata dengan sensor sentuhan dan suara bagi penyandang disabilitas. Kemudian akses ke kamar kecil, fasilitas istirahat, tempat parkir dan fasilitas penginapan juga akan ditingkatkan oleh pemerintah Korsel.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol