Thailand ingin menarik turis asing lewat wisata medis. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata yang telah terdampak COVID-19.
Dikutip dari Bangkok Post, Phuket mengusulkan rencana wisata medis dengan anggaran 3 miliar baht atau sekitar Rp 1 triliun untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata. Rencananya proyek ini akan ditempatkan di area 141-rai di Pantai Hat Mai Khao, salah satu pantai indah di provinsi resor.
Direktur Rumah Sakit Vachira Phuket, Dr Chalermpong Sukontapol mengatakan pada Rabu (23/7), Phuket sebagai tujuan wisata kelas dunia telah merangkul pariwisata di era new normal. Salah satu upayanya yaitu dengan meningkatkan pariwisata medis ke tingkat internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana ini tengah dibahas oleh para eksekutif di Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Kementerian Pariwisata dan Olahraga, sebelum diserahkan ke kabinet untuk dipertimbangkan. Program ini pun bertujuan untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 pada sektor medis dan kesehatan masyarakat.
Pada fase pertama, empat fasilitas medis akan didirikan, termasuk plaza kesehatan internasional, pusat perawatan jangka panjang premium untuk lansia, pusat perawatan rumah sakit untuk lansia, pusat perawatan rumah sakit untuk pasien yang sakit parah dan pusat rehabilitasi komperhensif. Layanan satu atap seperti layanan konsuler, akomodasi dan wisata akan tersedia di Pantai Mao Khao di bagian utara pulau.
Lalu pada fase kedua akan fokus pada pencegahan COVID-19 atau pandemi lainnya di masa depan. Pusat pengobatan kanker dengan mesin terapi radiasi dan perawatan komperhensif akan didirikan selama fase ini.
"Proyek ini akan memproyeksikan citra Phuket sebagai tempat untuk layanan medis yang terjangkau dan pariwisata kelas dunia," kata direktur rumah sakit.
Dia menambahkan, kali ini provinsi sedang bersiap untuk dibuka kembali dengan tujuan membuat wisatawan merasa aman untuk melakukan perjalanan ke Phuket kembali.
Menurut South China Morning Post, akhir bulan lalu, Thailand mengizinkan turis asing untuk melakukan wisata medis kembali, termasuk dari Tiongkok. Negara ini mengizinkan 50.000 orang asing yang memiliki izin kerja, tempat dan keluarga di negara itu, namun dengan karantina selama 14 hari.
Menurut juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19, sekitar 30.000 orang asing ini adalah wisatawan medis dan kesehatan, seperti mereka yang mencari operasi kosmetik atau perawatan kesuburan.
Baca juga: Bulan Agustus, Thailand Buka 5 Pulau |
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol