Mengapa AS Begitu Ngebet Membeli Greenland?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengapa AS Begitu Ngebet Membeli Greenland?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 27 Jul 2020 05:02 WIB
Photo from an expedition with a sailing boat through the beautiful vast landscape of huge icebergs and impressive mountainscapes in East Greenland.
Pulau Greenland (Foto: iStock)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah mengungkapkan menaruh minat untuk membeli pulau Greenland. Kabar AS meminati pulau Greenland kembali mencuat.

Karena minat Donald Trump itu, hubungan antara AS dan Denmark kembali membeku pada Agustus 2019, seperti diberitakan CNN. Trump ingin membangun real estate di wilayah otonom pada pulau di bawah yurisdiksi Denmark itu.

Ya, minatnya cukup serius sehingga dia dilaporkan mengemukakannya beberapa kali di acara makan malam dan rapat. Bahkan Trump mendorong kantor penasihat Gedung Putih untuk meneliti kemungkinan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesungguhnya tidak ada alasan jelas bagi Trump membeli Greenland, pulau yang sebagian besar tertutup es. Diketahui bahwa presiden ke-45 AS ini lebih menyukai benda-benda berlapis emas.

Namun, wilayah Greenland itu telah lama menjadi kepentingan strategis militer. AS sendiri telah memiliki pangkalan udara di sana sejak tahun 1951.

ADVERTISEMENT

Amerika Serikat memiliki sistem peringatan rudal di sana. Fungsinya untuk memperingatkan akan adanya rudal balistik antarbenua yang datang dari, katakanlah, Rusia.

Sementara itu, NATO mungkin tidak menyukai Trump, namun membangun hubungan untuk melawan Rusia terus berlanjut. Ini hari baru bagi Amerika Serikat dan Greenland, kata Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

Ia meyakinkan awak media bahwa telah bertemu dengan Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen dan Menteri Luar Negeri, Jeppe Kofod pada hari Rabu di Kopenhagen.

AS akan membuka kembali konsulatnya di pusat kota Greenland, Nuuk. Mereka juga telah menandatangani nota kesepahaman baru untuk bekerja sama dalam pertambangan dan energi di sana.

Yang paling penting dari pertemuan ini adalah pembicaraan Pompeo di Kopenhagen menekankan keamanan di Kutub Utara. Seperti diketahui bahwa inilah bagian dunia yang kaya sumber daya.

China dan Rusia memiliki ambisi jangka panjang di Kutub Utara. Di sisi lain, pulau Greenland akan menjadi pintu gerbang yang tepat dan hebat.

Tahun lalu, Trump merasa sangat marah ketika mendengar Frederiksen mengemukakan keputusan untuk tidak menjual Greenland. Imbasnya, ia membatalkan kunjungan.

Empat fakta dari pulau Greenland>>>

Setidaknya ada empat fakta yang bisa kita ketahui tentang Greenland, apa saja?

1. Daerah otonomi Denmark

Greenland diberikan kekuasaan oleh Denmark pada 1979. Aturan otonomi kawasan bikin Greenland berkembang lebih pesat setelah referendum pada 2008.

Ada standar hidup yang sangat tinggi di Greenland. Adalah standar yang lebih baik dari negara maju kebanyakan, karena penjajah mereka adalah orang Denmark.

2. Pengaruh budaya Denmark di Greenland

Pengaruh Denmark dapat dilihat dalam arsitektur perumahan di Greenland dan ekonominya, yang sebagian besar berbasis perikanan. Yuyan mengatakan sebagian besar penduduk Greenland berbicara bahasa Denmark.

Kebiasaan lain di Greenland adalah kayak tradisionalnya. Kayak di sana memang terkenal di bumi bagian utara.

Banyak orang Denmark memandang Greenland sebagai bagian dari identitas nasional mereka. Warganya pun memilih berlibur di sana.

3. Trump bukan orang pertama yang berminat beli Greenland

Trump bukan orang Amerika pertama yang ingin membeli Greenland. Ada Presiden Harry Truman yang diduga mencoba membeli Greenland pada tahun 1946. Pada tahun 1867, Sekretaris Negara AS William Seward menunjukkan minat untuk membeli pulau itu.

4. Ada pangkalan militer AS di Greenland

Greenland adalah rumah bagi Pangkalan Udara Thule, pangkalan paling utara militer AS. Itu sekitar 1.207 kilometer di atas Lingkaran Arktik, dan pangkalan itu memiliki sistem peringatan rudal balistik antar benua.

Halaman 2 dari 2
(msl/fem)

Hide Ads