Walikota Bela Pengusaha yang Jual Kebab Mahal di Kotanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Walikota Bela Pengusaha yang Jual Kebab Mahal di Kotanya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 11 Agu 2020 09:04 WIB
Doner Kebab, Kebab, Wrap Sandwich, Meat, Sandwich
Foto: Ilustrasi Kebab (Getty Images/iStockphoto/myasinirik)
Bodrum -

Di tengah pandemi Corona, pengusaha di kota Bodrum, Turki ada yang menjual kebab seharga 369 Lira (Rp 744 ribuan) per porsi. Walikota Bodrum membelanya.

Beberapa waktu lalu, sebuah hotel pantai dan bar di kota Bodrum, Turki menuai sensasi setelah kedapatan menetapkan harga yang lebih mahal untuk makanan yang dipesannya.

Untuk sebuah doner kebab, harga yang dibanderol adalah 369 Lira (atau setara Rp 744 ribuan). Sedangkan untuk segelas kecil kopi dihargai 61 Lira (Rp 123 ribuan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walikota Bodrum, Ahmet Aras malah membela penjual kebab itu. Menurut Aras, dia tidak peduli mau dijual berapa kebab itu, asalkan pedagang bisa mendapat keuntungan dan turis bersedia untuk membayar.


"Biarkan mereka makan. Saya tidak peduli jika ada orang yang bisa membayar mahal untuk seporsi doner kebab. Mereka bisa membayar 100 ribu Lira (Rp 201 jutaan) kalau mereka mau. Tapi ada juga tempat yang menjual kebab seharga 20 Lira (Rp 40 ribuan)," ungkap Aras beberapa pekan lalu, seperti dikutip dari AP, Selasa (11/8/2020).

ADVERTISEMENT

"Bisnis di sini sudah sangat terdampak akibat pandemi COVID-19. Mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan. Tentu saja, itu bukan berarti mereka harus menetapkan harga kepada pelanggan lebih mahal," sambung Aras.


Menurut Aras, di kota Bodrum memang ada orang-orang kaya yang biasa membayar harga mahal untuk layanan premium, baik itu makanan restoran atau pun hotel yang biasa mereka nikmati. Jika Bodrum menurunkan harga, Aras khawatir orang-orang kaya itu akan pergi liburan ke destinasi lain.

"Kamu tidak perlu pergi ke tempat mahal seperti itu, tapi mereka jelas memiliki pelanggan yang mau membayar harga semahal itu. Jika Bodrum menawarkan produk yang murah, turis yang biasa liburan menghabiskan uang di sini akan menghabiskannya di tempat lain, seperti Ibiza atau Santorini," pungkas Aras.




(wsw/ddn)

Hide Ads