Dahulu, kereta api tak menjadi moda transportasi yang diandalkan masyarakat, Namun sejak 5-10 tahun terakhir, fasilitas kereta api semakin memadai.
Selama 153 tahun, kereta api sudah beroperasi di Indonesia, ditandai dengan beroperasinya kereta jurusan Semarang-Temanggung pada tahun 1867. Awalnya, kereta api dikembangkan pada masa Hindia Belanda untuk kegiatan logistik hasil bumi.
Menurut Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri, dalam 5-10 tahun terakhir, kereta Api lebih banyak dikembangkan untuk kegiatan dan mobilitas masyarakat, baik di perkotaan maupun perjalanan antar wilayah. Bahkan sekarang di perkotaan sudah ada kereta modern MRT, LRT dan kereta bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama 5-10 tahun terakhir, memang pemerintah sudah banyak membangun jalur kereta api khusus kereta penumpang, di sini tercatat 1.025 km terbangun sejak 2015, ini tersebar tentunya di pulau Jawa dan Sumatera." kata Zulfikri.
Operasional kereta api telah dilakukan di Jawa dan juga Sumatera. Semakin hari, perkembangan kereta api semakin baik.
"Pertumbuhan pergerakan perjalanan kereta api berhari ini meningkat cukup signifikan sejak di awal 2015 berdasarkan grafik perjalanan kereta api, sekitar 500 perjalanan kereta dalam lima tahun terakhir bertambah per harinya," tambah Zulfikri.
Namun, menurut Zulfikri, apa yang sudah dibangun belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat. Perkembangan pembangunan kereta api akan terus ditingkatkan, khususnya hingga tahun 2024.
"Memang apa yang sudah dibangun belum sepenuh ya memenuhi harapan masyarakat dalam rangka meningkatkan konektivitas atau mobilitas, tapi terus ini akan dikembangkan beberapa pembangunan khususnya di 5 tahun pertama hingga 2024, baik kereta antar kota maupun simpul-simpul ke bandara dan pelabuhan," ungkap Zulfikri.
"Juga ditandai di 5 tahun ke depan adalah kereta kecepatan tinggi Jakarta-Bandung sudah bisa dimanfaatkan masyarakat," tambahnya
Zulfikri menuturkan, kereta api merupakan moda transportasi untuk rakyat. Semua lapisan rakyat dengan latar keberagaman yang berbeda bisa mengakses transportasi ini. Di sini pula pemerintah hadir memberikan subsidi agar masyarakat bisa melakukan pergerakan dengan tarif yang terjangkau.
"Memang di dalam pelayanan untuk kereta api perkotaan ini dalam rangka masyarakat melakukan aktivitas kesehariannya, ini memang tidak dikenal pembedaan baik dari status sosial maupun agama, semua bisa menggunakan KRL untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari, ini bisa melakukan komunikasi dan mengetahui keberagaman yang ada di bumi pertiwi kita," tutur Zulfikri.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan