Tradisi Salin Luwur Sunan Muria Digelar Khusus dan Tertutup Bagi Umum

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tradisi Salin Luwur Sunan Muria Digelar Khusus dan Tertutup Bagi Umum

Dian Utoro Aji - detikTravel
Rabu, 02 Sep 2020 15:51 WIB
Makam Sunan Muria di era New Normal.
Makam Sunan Muria di Kudus (Dian Utoro Aji/detikTravel)
Kudus -

Tradisi salin luwur Sunan Muria pada 15 Muharram atau hari Kamis (3/9/2020) besok digelar secara khusus dan tertutup. Tamu undangan dari luar daerah tahun ini tidak ada.

"Ya, karena pandemi ini lah, makanya acara dilaksanakan secara khusus dan tertutup. Kami tidak berani mengundang kerumunan banyak," kata Muhdi Ketua Panitia Buka Luwur Sunan Muria saat ditemui di kompleks makam Sunan Muria, Rabu (3/9/2020).

Pantauan detikTravel, kondisi di kompleks Makam Sunan Muria ramai peziarah, Rabu (2/9/2020). Peziarah yang datang menerapkan protokol kesehatan hingga ada pembatasan jumlah peziarah di dalam makam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak makam Sunan Muria juga sudah terpasang luwur bagian luar. Sedangkan bagian dalam makam Sunan Muria masih belum terpasang luwur.

Makam Sunan Muria di era New Normal.Protokol kesehatan juga telah diterapkan (Dian Utoro Aji/detikTravel)

Muhdi mengatakan, biasanya ada sejumlah tamu undangan dari luar Kudus. Bahkan ulama dari seluruh Jawa Tengah diundang menghadiri salin luwur Sunan Muria. Namun tahun ini, tamu undangan hanya dari kompleks makam Sunan Muria dan warga setempat.

ADVERTISEMENT

"Tamu adalah pengurus,karyawan dan perangkat Desa Colo, kami tidak mengundang yang lain. Biasanya tahun lalu, ya banyak para ulama Kudus dan sekitarnya. Tokoh masyarakat, tahun lalu sekitar 600 orang tamu undangan. Namun tahun ini puluhan tamu undangan saja," ujar dia.

Adapun untuk rangkaian acara salin luwur Sunan Muria dimulai sejak 1 Muharram lalu, yakni dengan ditandai pelepasan luwur Sunan Muria. Selanjutnya 3 Muharram dilanjutkan dengan mulai menjahit luwur Sunan Muria. Serta secara bertahap 8 Muharram luwur Sunan Muria mulai dipasang.

Makam Sunan Muria di era New Normal.Makam Sunan Muria di era New Normal (Dian Utoro Aji/detikTravel)

"Sudah mulai 1 Muharram ada istilahnya mapak tanggal, doa akhir dan awal tahun dilaksanakan 1 Muharram. Kemudian dilakukan 3 Muharram itu istilah jahit luwur," jelas dia.

"Kemudian 10 Asyura (Muharram) ada doa istigosah Asyura dan santunan anak yatim. Kemudian malam 15 Suro (Rabu) nanti malam ada khataman khusus karyawan dan jamaah yang ada di desa Colo. Tidak menerima dari luar. Kamis pagi, itu acara intinya salin luwur," sambung Muhdi.

Terkait dengan acara puncak salin luwur Sunan Muria Kamis besok dilaksanakan secara khusus dan tertutup bagi umum. "Prosesi salin luwur dilaksanakan oleh pengurus dan karyawan seperti saja. Kita mulai habis subuh," jelas dia.

Sedangkan untuk pembagian nasi berkat berupa nasi pincuk tahun ini ditiadakan untuk umum. Nasi tersebut hanya diperuntukkan bagi tamu undangan dan warga Desa Colo Kecamatan Dawe, Kudus.

"Pembagian nasi untuk peziarah tahun ini tidak ada nasi pincuk. Untuk umum tidak diagendakan. Ini hanya istilahnya untuk masyarakat desa Colo dan sudah diantarkan sampai rumah masing - masing warga," papar dia.

Di tengah pandemi saat ini, Muhdi pun berharap agar pandemi Corona segera hilang. Kondisi di Kudus dan secara luas Indonesia kembali normal. "Harapannya mudah - mudahan segera selesai normal kembali," harap Muhdi.




(rdy/rdy)

Hide Ads