Polemik Taman Nasional Komodo mulai bergulir pada awal tahun 2019 lalu. Kala itu, destinasi ikonik ini akan ditutup hingga setahun oleh gubernur Nusa Tenggara Timur.
Tak berhenti di situ, warga lokal sempat melakukan aksi unjuk rasa atau demo. Mereka yang bergantung pada pariwisata pasti sangat terdampak atas penutupan Taman Nasional Komodo.
Berikut empat fakta polemik seputar Taman Nasional Komodo:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Isu TN Komodo ditutup
Isu atau wacana penutupan TN Komodo dihembuskan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Kawasan ini akan ditutup selama setahun karena kondisi habitat komodo yang semakin berkurang serta kondisi tubuh hewan itu semakin kecil dampak berkurangnya rusa, makanan utamanya.
Lalu, wacana penutupan TN Komodo selama setahun berganti jadi hanya di Pulau Komodo. Apabila jadi, penutupan akan dilakukan terhitung dari Januari 2020.
Mengenai isu ini, Presiden Jokowi turut bersuara yang menekankan pada dua hal, konservasi dan pariwisata. Keduanya harus seimbang dan terjaga, konservasinya diperhatikan pun pariwisata dikembangkan maksimal.
Akhirnya, penutupan TN Komodo tak terlaksana setelah mendapat tekanan di sana-sini. Pemerintah memutuskan tidak menutup Pulau Komodo, tapi ditata bersama.
2. Isu TN Komodo eksklusif
Isu selanjutnya tentang TN Komodo adalah menjadi destinasi wisata eksklusif. Lagi, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat yang mengungkapkannya.
Viktor mencontohkan Bhutan, negara kecil yang membatasi jumlah kunjungan wisatawan. Apalagi menurutnya, Pulau Komodo punya pesona lebih dari itu.
Tak sembarang orang bisa mengunjungi pulau Komodo, ada kuota dan syarat jumlahnya. Tiap pulau yang menjadi tempat tinggal hewan purba itu akan dibatasi pengunjungnya.
3. Isu tiket TN Komodo Rp 14.000.000
Setelah dua isu di atas, pemerintah kembali menggulirkan wacana tiket masuk TN Komodo sebesar USD 1.000 atau Rp 14 juta. Berbentuk langganan, aturan tiket ini membidik traveler kalangan atas.
Kemungkinan tiket TN Komodo dengan harga yang lebih rendah juga tersedia. Eks Menpar Arief Yahya yang mengatakannya.
Untuk wacana tiket masuk seharga Rp 14 juta, Arief menegaskan masih sebatas wacana dan hanya dikenakan di pulau Komodo. Tapi, hal itu perlu dikaji lebih mendalam bersama pihak-pihak terkait.
4. TN Komodo jadi Jurassic Park
Isu terakhir ini dihembuskan oleh Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Pemerintah berencana membuat Pulau Komodo seperti di 'Jurassic Park' dan ada safarinya juga.
Pemerintah akan membangun pusat penelitian, fasilitas pendukung hingga resor atau penginapan eksklusif di pulau Rinca dan Komodo. Luhut menyebut traveler yang berkunjung bisa mengeluarkan uang lebih banyak.
Kini, alat berat sudah ada di pulau Rinca, Taman Nasional Komodo. Proses pembangunan dimulai dan pegiat wisata di Labuan Bajo bereaksi dengan mengungkapkan penolakan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum