Ada beberapa orang yang tak suka atau bahkan kesulitan melihat jejeran gedung pencakar langit dari dekat. Jika melakukannya, mereka bisa terkena sakit kepala atau pusing, kok bisa?
Kenapa demikian? Melansir pemberitaan CNN, selama puluhan ribu tahun, otak manusia berevolusi untuk memproses pemandangan alam. Tapi, perkotaan memaksa otak untuk beradaptasi dengan pola pengulangan.
Matematikawan Jean-Baptiste Joseph Fourier menunjukkan bahwa kita dapat memroses pemandangan terdiri dari pola bergaris, ukuran, orientasi dan posisi yang berbeda, semuanya menjadi satu. Pola-pola ini disebut komponen Fourier.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di alam, secara umum komponen dengan frekuensi spasial rendah (strip besar) memiliki kontras yang tinggi. Komponen dengan frekuensi tinggi (strip kecil) memiliki kontras yang lebih rendah.
Kita dapat menyebut hubungan sederhana antara frekuensi spasial dan kontras ini sebagai aturan alam. Sederhananya, pemandangan alam memiliki garis-garis yang cenderung meniadakan satu sama lain, sehingga jika digabung bersama tidak akan ada garis yang muncul pada gambar.
![]() |
Namun tidak demikian halnya dengan pemandangan dari lanskap perkotaan, terdiri dari gedung pencakar langit. Pemandangan perkotaan melanggar aturan alam, gedung pencakar langit cenderung menampilkan pola berulang yang teratur, diaplikasikan pada desain jendela, tangga, dan pagar. Pola biasa semacam ini jarang ditemukan di alam.
![]() |
Karena pola pengulangan arsitektur perkotaan melanggar aturan alam maka otak manusia lebih sulit untuk memprosesnya secara efisien. Dan karena lanskap perkotaan tidak mudah diolah, sehingga kurang nyaman untuk dilihat.
Beberapa pola, seperti garis-garis pada keset pintu, karpet, dan tapak tangga eskalator dapat memicu sakit kepala dan bahkan serangan epilepsi.
Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa otak kita menggunakan lebih banyak oksigen saat kita melihat pemandangan yang menyimpang dari aturan, yakni gedung pencakar langit. Karena, sakit kepala atau saat pusing cenderung berkaitan dengan penggunaan oksigen berlebih.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!