Kawah ini terkubur di dalam tanah wilayah pedalaman Australia Barat. Diprediksi bekas hantaman meteorit ini berusia 100 juta tahun.
Diberitakan Lonely Planet, Rabu (16/9/2020), para ahli geologi yang berbasis di Perth mengungkapkan temuan terbaru mereka. Terdeteksi bekas hantaman meteorit di pedalaman Australia Barat yang usianya telah 100 juta tahun.
Konon, kawah ini memiliki diameter sekitar lima kilometer, dan ukurannya lima kali lebih besar dari Kawah Wolfe Creek di Kimberley (salah satu kawah meteorit terbesar yang ditemukan di Australia).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawah ini tidak terlihat dari permukaan, namun tim ahli geologi yang dipimpin oleh ahli geofisika yang berbasis di Perth Dr Jason Meyers telah mempelajari dengan memeriksa sampel sedimen. Juga mereka telah melakukan pemetaan elektromagnetik dan gravimetri yang mengukur kekuatan gravitasi kawah.
Tim peneliti percaya bahwa meteorit pernah menghantam sekitar 100 juta tahun yang lalu. Namun untuk kejelasan lebih lanjut dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi.
"Dalam ilmu geologi, jika Anda memberitahu seseorang bahwa Anda menemukan kawah meteorit, orang-orang akan memutar matanya dan bersikap skeptis karena iu momen langka. Tapi ketika Anda melihat kerucut yang pecah, Anda tahu karena mereka hanya terbentuk dalam ledakan nuklir atau dampak meteorit," kata Dr Meyers kepada ABC
Penemuan ini hanyalah sebagian dari pembuka cerita. Pertanyaan besar berikutnya yang harus dijawab para ahli geologi adalah efek apa yang ditimbulkan kawah terhadap planet ini. Mereka berharap penelitian ini akan menghasilkan lebih banyak penemuan dan membantu mereka memprediksi kapan meteorit berikutnya akan menghantam Bumi.
Sekedar informasi saja untuk traveler, kawah tubrukan terbesar di dunia adalah Vredefort Dome yang menghantam bumi sekitar dua miliar tahun lalu. Kawah ini diperkirakan memiliki diameter 190 km (118 mil) itu akan mengerdilkan kawah Ora Banda.
Kawah meteorit ini terletak di Northern Free State, Afrika Selatan dan merupakan situs wisata populer setelah dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2005.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!