Pulau Rinca Dibangun, Komodo di Sana Stres Nggak Ya?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Rinca Dibangun, Komodo di Sana Stres Nggak Ya?

Bonauli - detikTravel
Rabu, 16 Sep 2020 19:35 WIB
Komodo di Pulau Rinca. (Moch Prima Fauzi/detikcom)
Foto: Komodo di Pulau Rinca. (Moch Prima Fauzi/detikcom)
Manggarai Barat -

Pulau Rinca mulai dibangun sejak dua minggu lalu makanya kesibukan tukang dan bising alat berat. Wah, kira-kira bagaimana keadaan komodo yang ada di sana ya?

Labuan Bajo sangatlah istimewa makanya masuk daftar sebagai destinasi wisata superprioritas. Bahkan, bagian Taman Nasional Komodo itu menjadi wisata superpremium.

Untuk menandai predikat itu, pemerintah membangun fasilitas penunjang yang dalam prosesnya menuai pro dan kontra. Pemerintah berniat membangun kawasan Loh Buaya di Pulau Rinca menjadi ala Jurassic Park.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh bangunan existing yang beraneka ragam bentuk diganti menjadi satu buah bangunan informasi untuk menjadi tempat singgah para wisatawan," begitulah unggahan laman Instagram arsitek Yori Antar dari PT HAN AWAL.

"Sebuah Elevated Deck akan menyambut para turis dan menghubungkan Bangunan Informasi dengan dermaga baru bertapak "Y" yang diinspirasikan dari lidah komodo/tongkat ranger. Melalui elevated deck setinggi 2 meter ini memungkinkan pengunjung dan Komodo berada pada areal yg sama tapi tidak saling bersinggungan satu sama lain," Yori menambahkan.

ADVERTISEMENT

Sebagai bagian dari Taman Nasional Komodo, pembangunan di Pulau Rinca wajib mendapatkan restu dari pemerintah daerah dan pusat. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) mengklaim telah mendapatkan restu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan kementerian terkait. Selain Pulau Rinca, pemerintah juga membangun kawasan Loh Liang di Pulau Komodo.

Saat ini, Pulau Rinca ditutup untuk wisatawan. Pembangunan Pulau Rinca direncanakan selesai sekitar bulan Maret tahun depan.

"Pulau Rinca agak lama karena kita nggak bisa melakukan pembangunan masif, tapi bertahap," ujar Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina saat detikcom berkunjung ke Labuan Bajo.

Shana bercerita proses pembangunan di Pulau Rinca itu diawali dengan meruntuhkan bangunan lama terlebih dahulu. Supaya tidak mengganggu satwa, puing-puing tersebut langsung dibawa ke Labuan Bajo.

"Jadi yang dibangun hanya Loh Buaya saja di Rinca. Pembangunannya sudah melalui proses panjang. Ada izin dari KLHK, Environmental Impact Assesment yang dikawal oleh UNESCO dan Pemerintah Indonesia," ungkap dia.

Nantinya, bangunan baru hanya akan ada satu komplek, yakni Tourism Information Center dengan luas 4.000 meter persegi. Para pekerja pun dibantu dan dikawal oleh para ranger. "Karena kan itu memang habitat komodo, jadi harus ada pengawalan dari ranger," katanya.

Belum lagi pembangunan disesuaikan dengan jam aktivitas komodo. Pembangunan panjang memang dilakukan agar tidak membuat komodo stres.

"Di sana juga ada peneliti yang sudah meneliti komodo selama 17 tahun. Di sana peneliti membantu pengawalan pembangunan. Mereka akan dikasih tahu siklus hidup komodo dan perilakunya," kata dia.

Semua pembangunan dilakukan di Zona Pemanfaatan, sehingga akses alat berat pun sudah ditinjau. Tujuannya, untuk meningkatkan daya tampung wisatawan dengan pembagian ruang di Pulau Rinca.




(bnl/ddn)

Hide Ads