Pembangunan Pulau Rinca yang Kontroversial Sudah Dimulai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pembangunan Pulau Rinca yang Kontroversial Sudah Dimulai

Bonauli - detikTravel
Rabu, 16 Sep 2020 06:05 WIB
Desain Pulau Rinca.
Foto: (dok HAP/Instagram)
Manggarai -

Pulau Rinca sempat viral karena masuk dalam destinasi super premium di Labuan Bajo. Pembangunnya sudah sampai mana?

Pulau Rinca masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo yang dihuni oleh penduduk. Rencana pembangunan wisata super premium sempat panas karena adanya penolakan.

Setahun sudah sejak rencana pembangunan. Kini Pulau Rinca sudah ditutup untuk wisatawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembangunan baru mulai 2 minggu lalu, targetnya selesai tahun depan. Mungkin bulan Maret tapi semoga lebih cepat," ujar Shana Fatina, Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kepada detikTravel.

Direktur Utama Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo (BOPLBF) Shana FatinaDirektur Utama Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo (BOPLBF) Shana Fatina Foto: Bonauli/detikcom

Shana menjelaskan bahwa pembangunan zona pemanfaatan ini adalah cara untuk mengurangi beban wisatawan bersentuhan langsung dengan komodo. Dulu target kunjungan hanya berkisar di angka 150 orang, kini jumlahnya sudah sampai 300 wisatawan.

ADVERTISEMENT

"Ini kurang nyaman (untuk komodo). Kalau ada super premium ini nantinya tidak akan terjadi penumpukan wisatawan," jelasnya.

Semua pembangunan super premium dilakukan di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Komodo. Artinya alat berat dan material memiliki akses untuk masuk ke lokasi tersebut.

"Bangunan dan dermaga totalnya 7.400 meter persegi, ini termasuk 4 bangunan. Jadi nantinya bangunan Tourist Information Center akan memiliki luas 4.000 meter persegi dengan atap dak," papar Shana.

Tujuan dari adanya wisata super premium adalah membagi ruang dengan meningkatkan daya tampung wisatawan. Sehingga semua orang bisa melihat komodo tanpa harus membebani si naga purba.

Terkait dengan penolakan warga yang sempat ramai, Shana membeberkan kalau hal tersebut tidak ada. Yang ada hanyalah kesalahpahaman dari pihak-pihak luar.

"Kalau dari warga enggak ada, kalau dari luar warga itu hanya perspektif saja. Karena semua sudah sesuai prosedur," pungkasnya.




(bnl/bnl)

Hide Ads