Bos AP I: Kepercayaan Penumpang Rendah, 84% Ragu-ragu Terbang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bos AP I: Kepercayaan Penumpang Rendah, 84% Ragu-ragu Terbang

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 18 Sep 2020 20:00 WIB
bandara deo di sorong
Ilustrasi bandara AP I (Foto: Kemenhub)
Jakarta -

Dirut Angkasa Pura I, Faik Fahmi, mengungkap loyonya jumlah penumpang di bandara yang dikelolanya. Wisatawan masih ragu-ragu untuk kembali terbang.

Faik mengatakan bahwa realisasi di bulan September belum memenuhi harapan. Ada survei yang dijabarkannya dalam acara Bincang Santai Virtual: Intip Jurus Jitu Bandara Atasi Penyebaran COVID-19 yang diselenggarakan oleh Indonesian National Air Carriers Association (INACA).

"Jumlah flight 47% dan penumpang 28% dari situasi normal. Jadi memang masih di bawah harapan kita," ujar Faik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini terlihat bahwa confident orang untuk naik pesawat itu memang masih rendah. Ini dibuktikan oleh survei yang sudah kita lakukan, menyebar kuesioner ke 539 orang, itu dihasilkan bahwa kelihatannya kita harus lebih giat lagi meyakinkan ke masyarakat," tambah Faik menambahkan.

Selanjutnya, Faik menyatakan bahwa penumpang di AP I didominasi wisatawan yang berlibur. Hanya 16 persen penumpang yang yakin untuk selalu terbang kapanpun waktunya. Lainnya?

ADVERTISEMENT

"Karena 84% responden itu menyatakan masih akan wait and see. Ketika penerbangan mulai diberlakukan. Ini jadi bukti buat kita untuk membangun level confident orang untuk naik pesawat lagi," tegas faik.

Bahkan, dalam survei lainnya, lebih dari 50 persen responden percaya bisa tertular Corona ketika memilih transportasi udara. Selain ragu, rasa tidak aman juga diungkapkan para wisatawan.

"Disampaikan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) yang juga baru-baru ini melakukan survei. Di situ juga menyebutkan 63,6% masyarakat masih tidak yakin tidak akan tertular COVID-19 di bandara ataupun di pesawat. Meskipun mereka sudah membawa surat bebas C0VID-19," kata Faik.

"Jadi di sini juga ada rasa tidak confident dan rasa tidak aman dari masyarakat. Saya kira kita sangat penting untuk koordinasi dengan seluruh stakeholder. Untuk membangun komunikasi ke publik yang lebih baik. Karena kita sudah melakukan protokol kesehatan secara baik," imbuh dia.

Faik menirukan apa yang disampaikan Menhub Budi Karya agar bisa tepat membangun satu strategi komunikasi yang benar-benar bisa sampai ke target. Bisa memakai endorser dan sebagainya agar masyarakat mau naik pesawat kembali dan penerbangan itu aman.

"Aturan sudah dilaksanakan dari aturan yang sudah dibikin Kemenhub. Sudah memenuhi standar global. WTTC menganggap protokol kesehatan AP I sudah memenuhi standar, sesuai oleh WHO dan ICAO," tegas dia.

"Ini menjadi hal positif, jangan dikira hanya di luar negeri yang bagus, di kita juga sudah. Ini tinggal bagaimana kita meyakinkan masyarakat," pungkas Faik.

(msl/ddn)

Hide Ads