Ganja merupakan barang ilegal di Hong Kong namun baru-baru ini sebuah kafe menjajakan makanan dan minuman yang mengandung ganja. Kok bisa?
Dilansir dari Associated Press, Rabu (23/9/2020) kafe bernama Found itu merupakan kafe ganja pertama di Hong Kong. Kafe ini sudah melalukan soft opening pada September ini namun diharapkan dapat beroperasi penuh pada Oktober mendatang.
Sekilas, kafe ini tampak seperti kafe pada umumnya yang menjual kopi, biskuit, beer, dan jus buah. Namun uniknya, pengelolanya menambahkan cannabidiol atau CBD yang asalnya terkandung dalam tanaman ganja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya ganja ini sebenarnya dilarang di Hong Kong.Perihal impor ganja ilegal atau produk apapun yang mengandung cannabinoid termasuk dalam tindakan pelanggaran pidana. Hal itu tertuang dalam Undang-undang Obat Berbahaya yang dikemukakan Pusat Pangan dan Keamanan Pemerintah Hong Kong.
![]() |
Baca juga: Sejarah Ganja Bisa Masuk Indonesia |
Tapi, CBD tidak diklasifikasikan sebagai obat berbahaya menurut hukum Hong Kong. Itu sebabnya kafe ini diizinkan beroperasi.
Mereka membubuhkan CBD dalam takaran tertentu. CBD juga dikenal memberikan efek terapeutik, membantu mengurangi stres namun tidak memabukkan.
Salah seorang pelanggan Found, Killian Hussey yang bekerja di bidang finansial mengatakan ia mengkonsumsi kopi CBD untuk relaksasi.
"Kopinya enak, dan saya suka efek yang diberikan CBD pada saya," kata Hussey.
"Secara kognitif dan fisik, ini membantu saya melewati rasa sakit dan nyeri di hari biasa," ia melanjutkan.
![]() |
Lantas berapa sih harga minuman CBD yang dijual di sini?
Sebotol kopi dingin mengandung CBD ini dibanderol HKD 80 (sekitar Rp 153 ribu). Kemudian sekaleng bir CBD dipatok sebesar HKD 70 (sekitar Rp 133 ribu).
"Hong Kong sebenarnya adalah salah satu pasar cannabinoid paling progresif di Asia,"kata Fianchra Mullen, pemilik Altum International, pemasok cannabinoid di Asia yang juga mengoperasikan kafe tersebut.
"Tidak seperti di wilayah lain seperti Australia, New Zealand, Singapura, hukum cannabinoid di Hong Kong cukup progresif," ujarnya.
Mullen berharap, kafe itu dapat membantu menghapuskan stigma tentang produk CBD dan ingin menjauhkan CBD dari ganja dan narkoba untuk rekreasi. Kafe ini akan menjual cannabinoid dalam makanan selama tidak mengandung zat adiktif seperti tetrahidrokanabinol (THC).
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan