Pandemi Corona memang merombak segala aspek, termasuk liburan dengan kapal pesiar. Penumpang tak akan bebas lagi berkeliaran di kota singgah.
Industri pesiar sedang bersiap dengan beragam langkah aman untuk tetap menjaga tamu aman selama pandemi. Mereka memikirkan berbagai langkah aman, hingga awak kapal, tamu dan juga penduduk di kota atau negara singgah juga aman selama berlayar.
Diberitakan Fox News, Jumat (25/9/2020) sejumlah proposal dikirimkan oleh perusahaan pesiar kepada Centers for Disease Control (CDC) and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, demi meyakinkan lembaga tersebut tidak memperpanjang larangan berlayar bagi perusahaan. Adapun larangan berlayar akan berakhir pada tanggal 30 September ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun berakhir tanggal 30 September, beberapa perusahaan besar juga mengeluarkan beberapa pernyataan bahwa mereka tidak akan berlayar hingga 31 Oktober nanti.
![]() |
Salah satu proposal yang dikirimkan ke CDC adalah membatasi penumpang berkeliaran bebas di sekitar kota dekat pelabuhan. Hanya tamu yang memesan tamasya yang diizinkan turun dari kapal.
Usulan ini disampaikan oleh Healthy Sails Panel, grup yang dibentuk oleh Grup Karibia dan Norwegian Cruise Line Holdings. Langkah ini mereka usulkan untuk membatasi kontak antara penumpang dan awak kapal dengan populasi lokal.
Sebelum ada pandemi, penumpng bebas apakah ingin memesan jasa tamasya dari pesiar atau berkeliling mandiri di kota dekat pelabuhan. Mereka bebas mengeksplorasi destinasi yang ingin mereka tuju.
Namun sekarang hal itu tentu saja tidak bisa dilakukan lagi di tengah pandemi Corona ini. Penumpang hanya boleh turun dari kapal pesiar untuk mengikuti tamasya dari operator yang memang ditentukan oleh pihak kapal. Tentu saja jumlahnya dibatasi atau dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil.
Juga Cruise Lines International Association (CLIA) atau Asosiasi Internasional Jalur Kapal Pesiar baru-baru ini mengumumkan protokol wajib untuk anggotanya (termasuk Royal Caribbean, Karnaval, dan Disney). CLIA menyertakan pedoman serupa untuk tamasya pantai.
Secara khusus, CLIA menyatakan sebelum pelayaran dapat dilanjutkan di Amerika, anggota tergabung harus setuju untuk hanya mengizinkan perjalanan pantai sesuai dengan protokol yang telah ditentukan dan menolak penumpang yang tidak mematuhi. Protokol yang tepat untuk tamasya harus dibuat oleh setiap anggota kapal pesiar.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!