Thomas Cook, perusahaan tur dan travel tertua di dunia akhirnya jatuh ke tangan China. Perusahaan asal Inggris ini dibeli pengusaha China seharga Rp 209 Miliar.
Firma asal China, Fosun Tourism Group akhirnya mengakuisisi Thomas Cook, perusahaan tur dan travel ternama dari Inggris, setelah perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut pada bulan September tahun lalu.
Brand terkenal di dunia tur dan travel itu dibeli seharga 11 juta Poundsterling atau setara Rp 210 Miliar. Firma asal China itu pun akan menyulap Thomas Cook sebagai perusahaan tur dan travel online, meninggalkan branding lamanya sebagai perusahaan tur dan travel konvensional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Senin (28/9/2020), kini situs Thomas Cook pun sudah dipermak dan mulai menjual paket liburan secara online. Mereka pun mulai meninggalkan toko konvensional dan beralih ke dunia digital.
Meski sudah mulai re-branding, tetapi Thomas Cook masih mempertahankan logonya yang lama. Thomas Cook kini diisi oleh kombinasi orang baru dan lama. Jumlah karyawannya sekarang 50-an orang, setelah sebelumnya ada ribuan orang.
Salah satu orang lama di Thomas Cook yaitu Alan French. Dulu, Alan menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Strategi. Sekarang, Alan dipercaya sebagai CEO Thomas Cook.
"Apa yang terjadi tahun lalu adalah tragedi untuk ribuan kolega saya, para partner bisnis dan tentu saja pelanggan setia kami," ungkap Alan seperti dikutip dari Daily News.
"Daya tahan dan rasa sayang yang masih tersisa untuk Thomas Cook merefleksikan komitmen dan profesionalisme para mantan kolega kami. Kami sangat berhutang banyak pada mereka dan berharap bisa membawa brand ini ke era yang baru," imbuhnya.
Meski sekarang industri travel sedang dihantam pandemi Corona, tetapi Alan tetap optimistis bahwa brand Thomas Cook akan tetap punya pasar karena sebenarnya banyak orang Inggris yang ingin pergi liburan.
Thomas Cook pun hanya menjual paket-paket wisata yang sesuai dengan koridor yang sudah ditetapkan pemerintah Inggris.
"Kami tahu orang Inggris sudah sangat ingin berpergian tapi mereka masih merasa gugup soal keamanan dan perubahan aturan pemerintah soal karantina. Kami hanya menjual destinasi yang ada dalam koridor dan semua hotel sangat fleksibel. Kami juga tidak akan men-charge konsumen bila mereka mengubah destinasi jika aturan pemerintah berubah," tegas Alan.
Thomas Cook adalah perusahaan tur dan travel tertua di dunia. Didirikan pertama kali pada tahun 1841, itu berarti usianya sekarang sudah mencapai 179 tahun.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol