Ahli biologi kelautan ini ingin menggunakan terumbu karang terkuat di dunia untuk menyelamatkan terumbu yang sekarat. Apa bisa dengan cara demikian?
Adalah Emma Camp yang mengaplikasikan cara penyelamatan tersebut. Diberitakan CNN, Jumat (2/10/2020) ia pertama kali melihat keindahan terumbu karang ketika berlibur di Bahama pada usia tujuh tahun.
Sekarang ketika usianya menginjak 33 tahun, ahli biologi kelautan kelahiran Inggris ini jadi seorang peneliti terkemuka. Ia bekerja untuk konservasi dan ketahanan karang di University of Technology Sydney, berjuang untuk menyelamatkan keajaiban laut yang pertama kali memikatnya saat masih kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu ekosistem dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia, terumbu karang menopang seperempat kehidupan laut dunia. Tetapi para ilmuwan khawatir perubahan iklim dapat menghapus semua terumbu karang di bumi pada tahun 2100.
Sementara itu, sekitar setengah dari terumbu karang dunia telah hilang. Camp yakin kita masih bisa menyelamatkan yang tersisa.
Pekerjaan Camp saat ini adalah melakukan pencarian dalam ruang lingkup dunia untuk menemukan karang yang paling tangguh di dunia. Spesies ini dianggap memiliki peluang terbaik untuk bertahan hidup dari krisis iklim.
Dia telah mempelajari karang yang tumbuh di laguna bakau di seluruh dunia, termasuk Karibia, Seychelles, dan Indonesia. Pada tahun 2016, dia dan timnya menjadi yang pertama menemukan karang bakau di Kaledonia Baru, Pasifik Selatan.
Pada 2019, untuk pertama kalinya, mereka mendokumentasikan karang bakau serupa di dekat tempat tinggalnya. Lokasinya ada di perimeter Great Barrier Reef Australia.
Laguna bakau adalah perairan dangkal, ditemukan di dekat pantai di daerah tropis. Kawasan ini dibatasi oleh pepohonan dan semak belukar yang beradaptasi untuk tumbuh di air asin.
![]() |
Di laguna, airnya hangat secara alami, asamnya alami dan memiliki kondisi oksigen rendah. Di terumbu, karang sekarat karena perubahan iklim membuat kondisi laut serupa, dengan air yang lebih hangat dan lebih asam, tingkat oksigenya pun berkurang, tetapi di laguna bakau, karang tumbuh subur.
Tujuan Camp adalah mengidentifikasi kualifikasi khusus yang memungkinkan karang bakau dapat bertahan di lingkungan yang tidak bersahabat.
Camp dan timnya mengumpulkan sampel karang dari laguna bakau, membawanya kembali ke lab di Sydney. Ia melakukan analisis DNA untuk mempelajari lebih lanjut tentang susunan genetiknya dan perbedaannya dengan karang terumbu.
Di Australia, Camp menukar fragmen karang antara laguna bakau dan badan utama terumbu.
Karang bakau ditransplantasikan ke terumbu untuk menguji spesies mana yang dapat tumbuh subur di sana. Sementara terumbu karang dipindahkan ke habitat bakau untuk menilai bagaimana mereka bereaksi terhadap lingkungan yang lebih menantang.
Tujuan Camp ini adalah untuk mengetahui apakah suatu hari nanti para ilmuwan dapat menggunakan karang yang tangguh ini untuk mengisi kembali area di terumbu yang tergerus hilang mengalami pemutihan akibat perubahan iklim.
Penanamannya dikontrol secara ketat dengan fragmen karang yang menempel pada rangka kecil dengan pengikat kabel, untuk mencegah penyebarannya ke luar area uji. Hal ini memastikan tidak ada konsekuensi yang tidak diinginkan dari perpindahan spesies di antara habitat yang berbeda.
"Waktu hampir habis dan ini mendesak. Jika kita tidak bertindak, ekosistem terumbu karang yang sangat penting ini akan hilang atau setidaknya terdegradasi parah ke titik di mana tidak bisa kembali diperbaiki lagi," kata dia.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol