Pariwisata Halal Butuh Rebranding untuk Tarik Minat Masyarakat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pariwisata Halal Butuh Rebranding untuk Tarik Minat Masyarakat

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 05 Okt 2020 05:01 WIB
restoran halal Jepang
Ilustrasi pariwisata halal (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Pariwisata halal telah berkembang di dunia. Potensi pengembangan bisnis plesiran syariah telah menjadi target berbagai negara.

Beberapa sektor yang berkontribusi dalam pengembangan ekonomi Islam di antaranya makanan halal, fashion, tempat rekreasi, farmasi dan kosmetik halal. Negara-negara di dunia berkompetisi untuk mengembangkan keuangan syariah untuk mendapatkan minat dari umat Islam.

"Thailand telah mendeklarasikan negara mereka sebagai world halal kitchen, Korea Selatan tujuan wisata ramah muslim, negara nonmuslim seperti China juga sangat memiliki industri fashion halal," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, Jumat (2/10/2020) dalam Webinar 'New Strategy and Business Model of Halal Business'.

"Ini tidak boleh kita biarkan, kita harus bisa maju di area ini," dia menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sugeng, Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa mengembangkan potensi industri wisata halal. Masyarakat muslim Indonesia bisa menjadi peran penting dalam pengembangan ini.

"Kita bisa melihat permintaan dari mayoritas penduduk kita adalah orang islam dan penduduk kita sekitar 13% dari seluruh populasi islam du dunia sy rasa ini besar," ujar Sugeng.

ADVERTISEMENT

Nah, untuk bisa menarik minat dari masyarakat muslim, tentu pemegang bisnis halal, misalnya pariwisata atau restoran harus memberikan rasa percaya kepada konsumen. Ada berbagai tindakan yang harus dilakukan untuk menunjukkan branding halal.

"Sebagai contoh, untuk makanan halal, kita harus melakukan rebranding, makanan halal adalah adalah makanan sehat, halal adalah sehat, itu penting sekali sehingga orang bisa mendapat pemahaman ada restoran halal berarti itu restoran sehat," kata Sugeng

Begitu pula dengan fashion dan juga pariwisata halal. Para pemilik usaha bisa mengedepankan kebersihan dalam mempromosikan wisata halalnya.

"Pariwisata ramah muslim ini juga merupakan pariwisata bersih, dengan mandat kita bahwa kebersihan sebagian dari iman," kata dia.

Salah satu industri fashion di Bandung telah menarik perhatian negara tetangga, Malaysia. Tentunya masih banyak industri-industri lain di Indonesia yang bisa terus bersaing dengan negara-negara di dunia.

"Ini memiliki potensi untuk bisa dikembangkan lebih baik, saya yakin ada banyak kawasan kawasan lain model model lain yang bisa dikembangkan," kata Sugeng.

(elk/ddn)

Hide Ads