Jepang Buka Pintu untuk Turis di Tahun 2021?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jepang Buka Pintu untuk Turis di Tahun 2021?

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 07 Okt 2020 20:42 WIB
Sektor pariwisata Jepang ikut terpukul pandemi COVID-19. Gunung Fuji yang menjadi ikon Jepang ditutup untuk mencegah penularan virus Corona.
Ilustrasi Jepang (Getty Images/Clive Rose)
Tokyo -

Di tengah pandemi, pemerintah Jepang tengah berupaya mencari cara untuk mencabut larangan berkunjung wisatawan ke negaranya tahun 2021. Terkait Olimpiade?

Dikutip detikTravel dari Japan Times, Rabu (7/10/2020), sejumlah cara tengah dilakukan Jepang untuk kembali membuka perbatasan menjelang Olimpiade Tokyo yang diundur ke musim panas tahun 2021.

Salah satu caranya, pemerintah Jepang akan menyiapkan sebuah pusat konsultasi eksklusif bagi turis asing yang dicurigai positif COVID-19. Nantinya, turis akan diminta untuk memberi informasi teknis terkait kondisi kesehatan mereka via aplikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pengakuan salah satu sumber pemerintah Jepang, rencananya upaya itu akan mulai diterapkan pada musim semi mendatang.

Apabila wacana itu jadi kenyataan, maka tindakan Jepang untuk membuka perbatasan bagi kunjungan turis itu akan jadi titik balik dari upaya menahan laju COVID-19 di dalam negeri seperti yang tengah dilakukan Jepang saat ini.

ADVERTISEMENT
TOKYO, JAPAN - SEPTEMBER 01:  An employee removes a Tokyo 2020 Olympic poster showing the copied logo design hung at the entrance of the Tokyo Metropolitan Government Office building during an event staged for the media on September 1, 2015 in Tokyo, Japan. The 2020 Tokyo Olympics organizing committee announced after an emergency meeting that it will cease using the logo after it was found to have been plagiarized by designer Kenjiro Sano.  (Photo by Chris McGrath/Getty Images)Ilustrasi Olimpiade Tokyo (Chris McGrath/Getty Images)

Wacananya, wisatawan yang nantinya ingin berkunjung ke Jepang akan diminta untuk mengunduh aplikasi kesehatan ketika mendapat visa kunjungan dari kedutaan.

Setelah itu, wisatawan akan diminta menunjukkan surat negatif COVID-19 sebelum berangkat. Termasuk meminta traveler untuk melengkapi diri dengan asuransi kesehatan, seandainya ada biaya tambahan yang diperlukan di Jepang.

Apabila semua syarat telah dilengkapi dan tidak ditemukan adanya COVID-19, maka wisatawan diperbolehkan untuk berwisata ke Jepang termasuk menikmati Olimpiade. Namun, kondisi wisatawan tetap akan dipantau selama 14 hari ke depan sejak kedatangan.

Rencana itu kabarnya akan diaplikasikan pada bulan Juni, sementara uji cobanya akan dilakukan per tahan di bulan April. Semuanya demi menyukseskan Olimpiade Tokyo, pemulihan ekonomi sampai menjaga jumlah kasus positif COVID-19.

"Kami harus memonitor situasi infeksi COVID-19 di masa mendatang dengan seksama," ujar salah satu sumber Pemerintah.

Saat ini, Jepang memang masih menutup diri untuk 159 negara dunia terkait COVID-19. Namun, telah membuka diri untuk traveler yang punya keperluan bisnis.




(rdy/fem)

Hide Ads