Seekor beruang seberat 180 kg ditemukan dalam keadaan lemah di tempat sampah sebuah restoran. Sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan.
Dikutip dari Fox News oleh detikcom, Minggu (11/10/2020), Taman dan Kawasan Margasatwa Colorado (CPW) bagian tenggara mencuit insiden yang terjadi pada seekor beruang yang diperkirakan berusia 18 atau 19 tahun. Beruang itu masuk ke tempat sampah yang tak terkunci untuk mencari makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas informasi publik CPW, Bill Vogrin, mengatakan bahwa beruang ditemukan di tempat sampah saat tengah malam. Petugas satwa liar hanya berharap hewan itu segera keluar dengan sendirinya.
Tapi, rupanya usaha beruang itu untuk keluar dari tong sampah gagal. Bahkan, sampai pagi itu beruang tersebut masih terus berusaha untuk meninggalkan tong namun kondisinya sudah sangat lemah.
Petugas pun membalikkan tempat sampah untuk mengeluarkan beruang. Ternyata, beruang itu lemas karena mengalami kesulitan bernapas. Kondisinya betul-betul kepayahan.
Tim medis akhirnya mengambil keputusan ekstrem. Beruang itu disuntik mati karena dinilai terlalu tua untuk disembuhkan. Mereka juga melakukan nekropsi atau otopsi untuk mengetahui penyebab sesak nafas beruang.
"Perutnya banyak sampah plastik," kata Vogrin.
"(Dia) menderita karena menghabiskan malam dengan makan rakus di dalam sampah ini," dia menambahkan.
Petugas pun mengimbau agar warga dan pebisnis menyimpan sampah dengan lebih hati-hati di periode ini. Sebab, di bulan-bulan musim gugur ini, beruang sedang mengalami hipherfagia atau peningkatan porsi makan sebagai persiapan untuk hibernasi.
Selama hyperphagia, beruang akan makan 20 jam dalam sehari dan bisa mengonsumsi 20.000 kalori. Tempat sampah yang tidak diamankan memberi peluang bagi beruang untuk mendapatkan kalori tersebut.
"Ini masalah manusia," kata Vogrin
"Ini bukan masalah beruang. Kami tak memiliki beruang yang buruk, tapi kami memiliki manusia buruk yang mengajarkan kebiasaan buruk untuk mendapatkan makanan," dia menambahkan.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol