Dana Hibah Wisata Rp 3,3 T, Buat Apa Sih? Ini Kata Wishnutama

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dana Hibah Wisata Rp 3,3 T, Buat Apa Sih? Ini Kata Wishnutama

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 21 Okt 2020 16:21 WIB
Wishnutama kunjungan hotel OTG
Menparekraf Wishnutama (dok Kemenparekraf)
Jakarta -

Menparekraf Wishnutama Kusubandio akan memberikan dana hibah wisata bagi para pelaku pariwisata sebesar 3,3 T. Untuk apa dana hibah itu?

Melalui konferensi pers daring Komite Penanganan COVID-19 (KPC) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di laman Youtube Sekretariat Presiden bersama Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, Rabu (21/10/2020, Menparekraf Wishnutama juga mengungkapkan harapannya atas pelaku pariwisata yang mendapat dana hibah.

"Melalui hibah pariwisata, diharapkan industri dapat terbantu untuk meningkatkan kesiapan destinasi dalam penerapan protokol kesehatan atau disingkat 4k, Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian lingkungan atau dalam bahasa Inggris CHSE," kata Wishnutama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, dana hibah pariwisata sebesar 3,3 T itu akan didistribusikan lewat mekanisme transfer ke daerah yang dituju lewat Pemda serta usaha sektor pariwisata seperti hotel dan restoran di 101 kota kabupaten.

Melalui dana tersebut, Wishnutama juga berharap agar pelaku pariwisata dapat memanfaatkan hibah tersebut untuk memantapkan kesiapan protokol kesehatan yang sekaligus jadi modal untuk menarik kembali wisatawan di tengah pandemi.

ADVERTISEMENT

"Ini jadi langkah awal pemulihan dan juga mampu meningkatkan kepercayaan dari wisatawan untuk mengunjungi nantinya ke destinasi wisata, karena pelaksanaan protokol kesehatan dengan baik adalah kunci keberhasilan di sektor pariwisata agar dapat dengan cepat hidup kembali," ujar Wishnutama.

Menurut Komite Penanganan COVID-19 (KPC) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kemenparekraf sendiri berada di bawah sektoral K/L dan Pemda, di mana mendapat sekitar 26,39% dari total distribusi anggaran program KPCPEN senilai 695,2 T rupiah yang rencananya akan didistribusikan seluruhnya hingga akhir tahun 2020 ini.

Adapun sektoral K/L dan pemda disebut oleh Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, sebagai salah satu sektor yang penyerapan anggarannya masih relatif rendah.




(rdy/fem)

Hide Ads