Fokus menjadi kunci utama bagi masinis dalam bekerja membawa ribuan orang sampai ke tujuan. Jika sedang galau, mereka tidak diizinkan mengemudikan kereta api.
Sebelum bertugas, ada berbagai ritual yang harus dijalankan seorang masinis. Mulai dari mengisi daftar hadir, memperhatikan pengumuman terbaru, mengecek kelengkapan diri, sampai pemeriksaan kesehatan.
Ternyata, dalam persiapan sebelum mengemudikan kereta, masinis juga akan ditanya kesiapan mental mereka untuk bekerja. Hal itu diungkapkan masinis muda Wawan Setiawan dalam siaran langsung di Instagram @keretaapikita, seperti dilihat detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ingin Jadi Masinis? Perhatikan Syarat Ini Ya |
Ia mengatakan, apabila masinis merasa memiliki beban pikiran, lebih baik jujur saja daripada membahayakan penumpang yang mereka bawa.
"Saat assessment pra dinas, kita ditanya. Kalau memang ada pikiran di rumah, ada masalah, lebih baik kita bilang. Jujur sama penyelia, sama yang lain juga bahwa kita tidak siap dinas supaya bisa diganti dengan yang lainnya," kata dia.
Sehubungan dengan hal itu, keluarga masinis pun ternyata juga dibimbing untuk menjaga masinis tetap sehat secara fisik dan mental. Pembinaan itu salah satunya dilakukan pada istri masinis.
"KUPT (Kepala Unit Pelaksana Teknis), wakil, atau instruktur akan memberitahukan pada istri masinis bahwa tugas seorang masinis itu memiliki tanggung jawab yang berat. Memiliki tanggung jawab besar untuk keselamatan perjalanan kereta api," ujar Wawan.
"Kalau masinis di rumah itu tolong istirahat yang cukup, diberi makan-makanan yang sehat agar saat dinas fit," ia melanjutkan.
Baca juga: Kenapa Masinis Kereta Harus Laki-laki? |
Selain itu, agar masinis tak kelelahan, jam kerja mereka juga diatur yakni 8 jam per hari atau 40 jam seminggu.
Namun untuk waktu efektifnya ketika mengemudikan kereta itu sekitar 4 jam. Sisanya merupakan persiapan dan waktu istirahat. Selain itu, mereka juga bekerja secara estafet khususnya untuk perjalanan kereta api jarak jauh.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan