Selama pandemi Corona, banyak orang yang memilih di rumah atau memilih tempat yang memiliki fasilitas privasi. Nah salah satunya adalah bioskop.
Perfilman menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak oleh pandemi. Berada di ruangan tertutup bersama banyak orang kini sangat dihindari untuk mencegah penularan virus.
Namun, ada satu solusi yang ditawarkan oleh salah satu perusahaan bioskop yang berbasis di New York, Hawaii dan Alaska. Pengunjung bisa menyewa satu studio untuk ditonton bersama teman atau keluarga untuk mengurangi bertemu orang banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari CNN oleh detikcom, Jumat (23/10/2020), AMC Theaters dengan beberapa bioskop menjadi tren di pandemi karena menyewakan ruangan untuk pemutaran film pribadi. Dalam satu studio, maksimal pengunjung yang diperkenankan masuk adalah 20 orang.
Menurut situs web, tarif dimulai dari USD 99 atau sekitar Rp 1,4 juta belum termasuk pajak dan bisa mencapai USD 349 atau Rp 5,1 juta tergantung pada pilihan film, lokasi teater dan lain sebagainya seperti makanan dan minuman.
Lalu, jika tamu menghabiskan waktu yang melebihi batas di dalam bioskop melebihi 15 menit, maka biaya akan ditambah USD 250 (Rp3,6 juta) lagi.
Penawaran baru ini merupakan upaya teater untuk tetap bertahan di masa pandemi yang telah menyebabkan kerugian industri perfilman. Pendapatan AMC turun menjadi USD 941,5 juta, atau sekitar 22% dibandingkan dengan USD 1,2 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.
Dalam hal lain, perusahaan teater terbesar di dunia kehabisan uang pada air tahun. Perusahaan mendapatkan kerugian besar sehingga akhirnya memutuskan untuk menutup bioskop.
"Sesuai dengan pembatasan ini, semua bioskop kami di seluruh dunia untuk sementara waktu menghentikan operasi hingga Juni," kata perusahaan tersebut.
"Selama periode ini, kami tidak menghasilkan pendapatan secara efektif," tambahnya.
Studio Hollywood juga menunda rilis film, seperti Wonder Woman 1984, film Warner Bros. Kini, jumlah orang yang menggunakan layanan streaming telah meningkat secara signifikan sejak perintah untuk berada di rumah.
Menurut data Nielson, berada di rumah bisa menyebabkan peningkatan aktivitas streaming sebesar 60%. Seorang analis senior di firma riset hiburan Exhibitor Relations mengatakan kepada CNN, bahwa bioskop akan terus terpukul jika tren streaming ini terus berlanjut.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum