Taman Safari Prigen, Pasuruan kembali berhasil dalam pengembangbiakkan (breeding) satwa. Tiga bayi singa dan satu bayi jerapah lahir dan menambah koleksi kebun binatang yang juga lembaga konservasi ini.
"Di masa pandemi kami tetap berhasil melakukan breeding," kata Dokter Hewan Taman Safari Prigen, Nanang Tedjo Laksono, Sabtu (24/10/2020).
Nanang menyebut tiga bayi singa bernama Abra, Caga, dan Ahmad itu lahir pada 10 Juni 2020. Mereka lahir dari indukan jantan bernama Frans dan betina Fina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, bayi jerapah diberi nama Corona lahir pada 5 Agustus 2020 dari pejantan Dhafi dan betina Niken.
"Poses kelahiran keempat satwa ditangani secara langsung oleh tim medis dan keeper," kata Nanang.
Nanang menjelaskan singa betina dikatakan dewasa secara seksual pada usia 3-4 tahun, sedangkan jantan di usia 4-5 tahun. Masa kebuntingan singa sekitar 105-114 hari atau setara 3,5 bulan.
"Induk singa akan mencari tempat yang aman dan nyaman untuk proses melahirkan dengan jumlah anak rata-rata berkisar 2-6 ekor," dia menjelaskan.
![]() |
Sementara itu, untuk jerapah baik jantan maupun betina akan memasuki masa dewasa secara seksual pada usia 3-4 tahun. Perkawinan jerapah terjadi sepanjang tahun, terutama pada musim penghujan.
Masa kebuntingan jerapah selama 14 bulan. Betina biasanya akan hamil pada pertama kalinya pada usia 4 tahun. Jerapah betina melahirkan dalam posisi berdiri.
![]() |
"Jerapah adalah hewan yang tidak teritorial dan hewan sosial, membentuk suatu kawanan dengan anggota yang tidak tetap. Betina cenderung berasosiasi dengan jerapah yang lain terutama saat punya anak. Jantan biasanya meninggalkan induknya pada usia 3 tahun," tutur Nanang.
Dengan kelahiran ini, koleksi singa Afrika menjadi 22 ekor, sementara jerapah sebanyak sembilan ekor. Bayi-bayi satwa eksotis asal benua Afrika tersebut sudah bisa dilihat para pengunjung.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!