Penemuan Mengejutkan di Blora, 23 Kuburan Batu Manusia Kalang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penemuan Mengejutkan di Blora, 23 Kuburan Batu Manusia Kalang

Febrian Chandra - detikTravel
Senin, 26 Okt 2020 06:04 WIB
Penemuan 23 titik Kuburan Batu Manusia Kalang
Foto: Kuburan batu Manusia Kalang (Febrian Chandra/detikcom)
Blora -

Ada temuan baru di situs cagar budaya kubur batu manusia kalang, Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Blora. Total ada 23 titik kubur batu yang terdata di situs itu.

"Sampai hari ini total ada 23 titik kubur batu kuno manusia kalang. Lokasinya tidak terkumpul di satu titik. Namun menyebar dibeberapa titik, tapi masih di satu wilayah desa Bleboh," kata Slamet Pamuji, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora saat dihubungi detikcom, Senin (26/10/2020).

Mumuk, sapa akrabnya, menjelaskan pada tahun 2017 baru terdapat 10 titik kubur batu manusia kalang di desa itu. Sebanyak 10 titik itu sudah terdaftar sebagai situs cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hingga hari ini, terus dilaporkan penambahan temuan baru kubur batu manusia kalang di desa tersebut," dia menjelaskan.

Mumuk menguraikan temuan kubur batu itu, ditemukan oleh komunitas pelestari cagar budaya. Bahkan oleh mereka, beberapa titik diberi pagar pengaman agar kubur batu tidak lagi dirusak seperti di Wilayah hutan Nglawungan, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT
Penemuan 23 titik Kuburan Batu Manusia KalangPenemuan 23 titik Kuburan Batu Manusia Kalang Foto: Febrian Chandra/detikcom

Selain itu, setelah disosialisasikan, warga setempat kini paham, bahwa di desanya terdapat potensi tinggalan budaya dan sejarah yang luar biasa.

"Desa Bleboh sangat berpotensi dijadikan desa wisata berbasis cagar budaya dengan ikon situs kubur batu manusia kalang. Bisa jadi temuan akan terus bertambah," kata Mumuk.

Namun, beberapa titik temuan yang ada itu, di antaranya sudah dalam keadaan rusak akibat penjarahan harta benda yang ikut dikuburkan.

"Kalau bentuk kubur batunya masih utuh, di dalamnya kuburnya beberapa sudah dalam keadaan rusak akibat penjarahan," dia menerangkan.

Penemuan 23 titik Kuburan Batu Manusia KalangPenemuan 23 titik Kuburan Batu Manusia Kalang Foto: Febrian Chandra/detikcom

Diketahui, orang Kalang ini adalah kelompok manusia yang hidup di Jawa pada masa prasejarah, sebelum pengaruh Hindu masuk ke Jawa. Mereka tergolong maju di zamannya.

Pada Festival Budaya Kalang tahun 2017 di Tuban, Jawa Timur, para arkeolog dan sejarawan yang hadir menyimpulkan hasil dari temuan dan fakta-fakta yang ada, kubur-kubur kuno seperti yang ada di Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Blora adalah peninggalan sejarah dan kebudayaan dari orang Kalang.

Para ahli menyebut menyebut orang Kalang adalah penduduk asli yang menghuni kawasan cukup luas dari Blora, Rembang, Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya. Mereka memiliki peradaban tinggi pada zamannya. Salah satu ciri kelompok ini adalah membekali orang meninggal dengan harta benda bersamaan dengan penguburannya.

"Kubur-kubur itu memiliki budaya berbeda dengan budaya Hindu. Kuburannya membujur timur ke barat dan tersusun dari batu," kata Lukman staf Kepurbakalaan Dinporabudpar.

Mereka punya ritual menutup sembilan lubang tubuh dengan benda-benda logam sesuai strata. Orang Kalang ini juga menganut sistem strata sosial. Bukti-buktinya ditemukan di benda bekal kubur yang berbeda di kuburannya.

"Jika yang meninggal strata sosialnya tinggi, di kuburannya dibekali sawur atau butiran emas murni berserta perhiasan dari emas. Jika di strata bawah biasanya dibekali alat-alat pertanian. Di strata tengah dibekali benda-benda logam perunggu," kata Lukman.

Lukman memaparkan lokasi kubur batu orang Kalang sebenarnya ada tersebar banyak di wilayah Kabupaten Blora. Semisal di wilayah Desa Ketringan dan Desa Bleboh Kecamatan Jiken termasuk area kubur Kalang di strata atas. Banyak emas-emas perhiasan ditemukan di sana.

Atas permasalahan itu, dia berharap kepedulian dari masyarakat untuk turut menjaga tinggalan budaya leluhur. Sebab, itu merupakan tinggalan budaya yang harus terus dijaga untuk diceritakan kepada generasi penerus.

"Manusia kalang ini manusia biasa yang terus hidup dan berkembang biak dan beranak turun hingga sekarang. Jangan diartikan punah. Kesimpulan sementara adalah manusia kalang adalah manusia asli leluhur dari masyarakat Blora dan sekitarnya. Bukti-bukti artefak juga tersimpan baik," dia menjelaskan.




(wsw/fem)

Hide Ads