Libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November nanti dipastikan berdampak pada meningkatnya okupansi hotel maupun tempat penginapan lainnya. Termasuk di Villa Kampung Gunung, Kuningan.
Beberapa vila yang ada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sudah mulai kebanjiran tamu yang memesan kamar pada libur panjang nanti. Salah satunya, Villa Kampung Gunung di Desa Cipari, Kecamatan Cigugur. Meski libur panjang masih beberapa hari lagi namun sudah banyak wisatawan yang memesan kamar.
"Semua kamar di Vila Kampung Gunung ini sudah full booked pada libur panjang nanti," kata Eka Febrian Nugraha pengelola Vila Kampung Gunung saat ditemui detikcom, Senin (26/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Villa Kampung Gunung ini memiliki 13 unit vila yang di dalamnya terdapat 28 kamar. Jelang cuti bersama, semua vila itu, kata Eka, telah dipesan mulai dari 28 Oktober hingga 1 November.
Menurutnya sebagian besar tamu yang memesan vila merupakan keluarga yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Harga per malam untuk vila tipe single Rp 700 ribu, tipe dobel Rp 1,3 juta dan tipe tripel Rp 1,7 juta. Alhamdulillah semuanya full booking," Eka menambahkan.
Eka juga mengatakan libur panjang kali ini sangat berdampak pada meningkatnya tamu di Villa Kampung Gunung. Sebab, sejak awal pandemi COVID-19, jumlah tamu yang menginap di vila yang berada di kaki Gunung Ciremai ini menurun drastis.
"Dampak dari libur panjang sangat terasa. Kemarin saat bukan libur panjang menurun drastis bahkan operasional tidak menutup. Apalagi, waktu awal Maret sampai setelah Idul Fitri kita menutup vila ini," kata Eka.
Selain menyediakan tempat menginap, pengelola Villa Kampung Gunung juga menyediakan fasilitas waterboom dan kedai kopi. Villa Kampung Gunung ini memang sangat pas dijadikan tempat berlibur keluarga.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan