TRAVEL NEWS
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata

Traveler masih ingat Wuhan? Pusat pandemi Corona itu kini jadi destinasi wisata primadona. Begini perubahannya.
Wuhan dulu dikenal sebagai kota tempat awal mula virus Corona menyebar ke penjuru dunia. Ibu kota Provinsi Hubei itu sempat melakukan lockdown selama 3 bulan guna mengontrol penularan virus.
Selama itu, seluruh kegiatan industri dihentikan. Orang-orang wajib tinggal di rumah. Mereka hanya boleh keluar rumah untuk membeli bahan makanan dengan waktu yang terbatas.
Kita juga masih ingat, betapa tenaga medis berusaha keras merawat pasien Corona. Banyak dari mereka yang juga tumbang karena kewalahan.
Namun Wuhan yang dulu bukanlah yang sekarang. Perjuangan mereka melawan Corona itu membuahkan hasil. Pemerintah China menyebut kasus Corona tidak ditemukan di sana.
Kota ini pun sekarang menjadi primadona bagi para wisatawan. Menurut data dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Hubei, pada libur Golden Week (Pekan Emas), sebanyak 19 juta orang datang ke Wuhan.
![]() |
Pekan libur nasional yang berlangsung mulai 1-7 Oktober 2020 itu telah mendorong masyarakat China berwisata ke Wuhan. Dilansir dari BBC Indonesia, pada masa itu, pihak berwenang mengadakan flashmob di stasiun kereta Wuhan.
Dalam sebuah video terlihat ribuan orang berkumpul, bernyanyi, dan mengibarkan bendera China. Vivian Wu, editor BBC China di biro Hong Kong, mengatakan pihak berwenang, dengan bantuan media pemerintah, berusaha menyampaikan citra bahwa semuanya baik-baik saja di Wuhan.
"Dan sampai batas tertentu, memang benar: orang-orang di seluruh China bepergian dan terutama ke Wuhan," ia menjelaskan.
"Ya, kota itu tampaknya kembali normal, tetapi bagi banyak orang dan banyak pemilik bisnis, keadaan tidak seperti sebelumnya. Dan masih banyak kekhawatiran."
"Akan tetapi pesan yang kami dapatkan dari propaganda China ialah pemerintah telah berhasil mengendalikan pandemi dengan sukses," kata Wu.
![]() |
Pencapaian Wuhan menjadi destinasi wisata primadona ini tidak didapatkan dengan usaha sendiri melainkan ada campur tangan pemerintah pusat dan daerah.
Pada bulan Agustus, pemerintah Hubei mengumumkan bahwa sekitar 400 tempat wisata di provinsi itu akan dibuka untuk pengunjung dari seluruh negeri secara gratis. Masa berlakunya adalah mulai Agustus hingga akhir tahun 2020.
Meskipun jumlahnya dibatasi 50 persen, banyak turis yang antusias. Mereka kebanyakan mengunjungi Menara Bangau Kuning yang bersejarah di pusat Kota Wuhan.
Menurut kantor berita Xinhua, sedikitnya 1.000 agen perjalanan dan lebih dari 350 hotel bergabung dalam kampanye pemerintah dengan menawarkan diskon kepada pengunjung.