Selain gajah yang dirawat di rumahnya saat dia kecil, Sarma memiliki satu gajah lain yang spesial. Gajah itu bernama Geeta, seekor gajah betina yang tinggal di Taman Nasional Kaziranga.
"Suatu ketika saat saya mengunjungi AS, saya mendapat kabar bahwa seseorang telah menembak Geeta. Waktu itu, Geeta berada di Taman Nasional Kaziranga. Untungnya, tidak satu pun dari lima peluru mengenai organ vital, tetapi saya sangat cemas," dia mengisahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarma sampai menimbang untuk langsung terbang pulang ke India dan menemui Geeta.
"Tapi akhirnya yang terjadi sebaliknya, saya membantu perawatan Geeta melalui telepon," katanya.
Barulah sepekan kemudian dia urusannya di AS kelar. Sarma tak membuang waktu untuk menuju taman nasional dan menemui Geeta.
"Saya meyakinkannya bahwa saya akan memperlakukannya dengan baik dan bahwa saya akan mengeluarkan semua peluru dari tubuhnya. Setelah menemukan peluru dengan detektor logam, saya mengeluarkan tiga peluru pertama melalui operasi," kata dia.
Tapi, dua peluru lain bersarang jauh di dalam tubuh Geeta, sehingga sulit untuk dikeluarkan.
"Tapi saya melanjutkan perawatan saya dan akhirnya setelah lima operasi, peluru terakhir dikeluarkan dari tubuhnya. Geeta tersayang masih hidup dan sangat sehat," dia menjelaskan.
Meskipun Sarma mencintai pekerjaannya, ia menyadari betul risiko besar saat bertugas merawat atau menyelamatkan gajah-gajah itu. Bukan sekali dua kali dia mempertaruhkan nyawanya.
"Saya sering bertanya-tanya, bagaimana saya bisa bertahan?" kata Sarma.
"Suatu kali saya harus menghabiskan sepanjang malam di pohon untuk mencoba menenangkan gajah liar yang coba kami tangkap supaya bisa kami obati," ujar dia.
Kendati menyadari betul risiko itu, Sarma tidak mau berhenti. Dia bahkan mendukung putrinya untuk mengikuti jejaknya menjaga gajah.
Ia berharap dapat menginspirasi putrinya, yang telah menyelesaikan gelar di bidang kedokteran hewan, dan sering membantunya dalam pekerjaannya.
"Saya ingin putri saya mengemban tanggung jawab merawat gajah setelah saya," kata dia.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol