Evaluasi Cuti Bersama di Jateng: Turis Positif COVID-19 dan Penutupan Umbul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Evaluasi Cuti Bersama di Jateng: Turis Positif COVID-19 dan Penutupan Umbul

Angling Adhitya Purbaya - detikTravel
Senin, 02 Nov 2020 18:23 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengevaluasi cuti bersama (Angling Adhitya Purbaya/detikTravel)
Semarang -

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat ada wisatawan positif COVID-19 saat cuti bersama. Selain itu, Umbul Ponggok dan Pelem di Klaten nekat buka kendati tak berizin hingga terpaksa ditutup.

Hasil itu didapatkan setelah random test di beberapa pintu masuk objek wisata Jawa Tengah saat cuti bersama mulai 28 Oktober sampai 1 November 2020. Secara rinci, emapt wisatawan positif Corona di Borobudur berdasarkan hasil swab.

"Yang diperiska 2.645 orang, reaktif 119, swab PCR 67 orang, yang Candi Borobudur empat positif, itu tok. Asal wisatawannya, Medan, Tangerang, Semarang, Trenggalek," kata Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Senin (2/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengetahui penambahan kasus dari libur panjang pekan lalu, Ganjar mengatakan harus menunggu hasil tracing dan tindakan lainnya.

"Yang liburan ini harus menunggu ya, semoga tidak ada penambahan. Sekarang kami lakukan tracing tindakan-tindakan lainnya. Termasuk, koordinasi dengan daerah asal wisatawan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Secara umum, Ganjar menjelaskan, justru ada penurunan kasus dari periode 19-25 Oktober 2020 dengan 26-31 Oktober 2020. Bahkan, Jawa Tengah menduduki urutan ketiga penurunan kasus COVID-19 dari data pusat.

Candi Borobudur test rapid acak, Rabu (28/10/2020).Candi Borobudur test rapid acak, Rabu (28/10/2020). Foto: Eko Susanto/detikTravel

"Data dari pusat, kasus aktif COVID-19 di Jawa Tengah cukup bisa membaik dan terus turun. Kita turun terus dari periode 19-25 Oktober ke 26-31 Oktober. Penurunan tertinggi secara nasional pada periode itu, pertama DKI Jakarta dengan jumlah penurunan sebanyak 1.566, Jawa Barat turun 1.208 dan Jawa Tengah turun 893," kata Ganjar.

Ganjar juga menyebut jumlah penurunan angka kematian Jawa Tengah juga menduduki urutan ketiga yaitu 19 kasus. Jumlah itu di bawah Jawa Barat 80 kasus dan DKI Jakarta 44 kasus.

"Tren kasus aktif dan tren angka kematian kalau dilihat dari gambar grafiknya, Jateng terus menurun. Artinya ini sudah cukup bagus, apalagi angka recovery rate atau prosentase angka kesembuhan naik dari 80,37 di minggu ke-42 menjadi 82,7 di minggu ke-44. Sambil memang pekerjaan rumah soal menurunkan angka kematian masih terus menjadi fokus kami," ujarnya.

Untuk daerah di Jateng, Ganjar menyebut kenaikan kasus tertinggi ada di Kabupaten Tegal, sedangkan penurunan kasus tertinggi ada di Wonosobo dan Kudus.

"Tren kenaikan angka kematian juga terjadi di Kabupaten Tegal, sementara angka kematian terendah di Kabupaten Wonosobo. Jadi sebenarnya, beberapa Kabupaten/Kota memperbaiki dan mereka sudah mengendalikan dengan cukup baik," katanya.

2 Objek Wisata Jateng Ditutup

Sementara itu Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng N Rachmadi, mengatakan ada dua lokasi wisata air yang seharusnya belum diperbolehkan beroperasi namun tetap buka. Sudah begitu, ditemukan ada pengunjung yang positif COVID-19.

Sinoeng pun memutuskan untuk menutup objek wisata itu.

"Di Umbul Ponggok dan Pelem Klaten tidak direkomendasikan untuk buka tapi tetap buka, kemudian diberikan teguran," kata Sinoeng.

"Di Umbul Ponggok dan Pelem Klaten, yang Klaten itu ada dua, kami ambil tindakan karena memang tidak direkomendasikan dibuka tapi mereka buka," dia menambahkan.

Koordinasi dengan dinas kesehatan Klaten dan dinas kesehatan daerah asal pasien tersebut dilakukan. Tracing dilakukan kepada kelompok dari yang bersangkutan dan keluarganya.

Satgas di Umbul PelemSatgas di Umbul Pelem Foto: (Achmad Syauqi/detikcom)

"Koordinasi dengan Dinkes karena kemarin diidentifikasi mereka dari kabupaten tetangga, tapi masih di Solo Raya," ujarnya.

Terkait penutupan dua tempat wisata itu, Sinoeng menjelaskan sebenarnya sudah ada Instruksi Gubernur Jateng nomor 2 tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi yang juga membahas wisata air untuk tidak dibuka terlebih dahulu.

"Temuan di Ponggok dan Pelem ya beri teguran, sementara ditutup, sampai batas waktu belum ditentukan. Pedomannya ada Ingub nomor 2 tahun 2020," ujarnya.


Untuk Borobudur, meski ditemukan kasus COVID-19, tidak dilakukan penutupan karena wisatawan yang diketahui positif COVID-19 belum masuk kawasan wisata karena terlebih dahulu dilakukan rapid test di luar.

"Borbudur ada di luar, protokol sudah betul, dia belum sempat masuk. Di umbul itu sudah sempat masuk," katanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"
[Gambas:Video 20detik]
(alg/fem)

Hide Ads