Industri pariwisata mulai bergerak secara perlahan. Perkiraannya pariwisata global baru akan pulih di awal tahun 2022.
Diintip dari Travel Trends Today, Selasa (3/11/2020) hal ini disampaikan oleh Suman Billa, Direktur Kerjasama Teknis & Pengembangan Jalur Sutra UNWTO, PBB dalam acara FICCI (Federasi Perdagangan dan Komersial India).
"Kami telah memilih pakar global untuk melihat prakiraan perjalanan yang percaya bahwa pemulihan industri pariwisata hanya akan berlangsung pada akhir tahun depan atau awal tahun 2022," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Billa menambahkan bahwa pihak bank menjadi sangat berhati-hati dalam memberikan pinjaman ke sektor pariwisata. Namun adanya konsolidasi dalam bisnis mempercepat kemajuan pariwisata.
Baca juga: Kenalkan Sarma, Dokter Gajah dari India |
"Kami perlu mengambil keputusan kebijakan dengan pemerintah untuk menghidupkan kembali industri pariwisata," katanya.
Rupinder Brar, Direktur Jendral Tambahan Kementerian Pariwisata, Pemerintah India juga mengatakan bahwa kebangkitan pariwisata Internasional akan memakan waktu lama. Namun fokus promosi wisata domestik akan mendorong industri ini.
"Contohnya India, pandemi telah mempengaruhi industri perjalanan dan ada perubahan permintaan pada jenis produk pasca pandemi. Ini membutuhkan upaya teroganisir dan terpadu dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah India," ungkapnya.
Dia juga menambahkan bahwa yang harus dilakukan adalah membangun kepercayaan pada sektor pariwisata.
"Wisatawan akan membutuhkan kepastian standar kesehatan dan keselamatan selama perjalanan dan menginap. Ini membutuhkan kombinasi jangkauan dan inovasi yang sehat saat mereka menyesuaikan diri dengan new normal," tegasnya.
Menurutnya tiap negara perlu rencana pemulihan pariwisata yang komprehensif untuk mempromosikan pariwisata domestik di tingkat lokal. Kemudian ada harmonisasi antara apa yang ditawarkan kepada tamu dan apa yang mereka terima.
"Lambatnya pelonggaran pembatasan perjalanan internasional di masa depan akan mengakibatkan persaingan yang ketat karena negara-negara akan menyasar pasar yang sama," pungkasnya.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!