Dahulu Ramai Turis Dari China, Kini Wisata Selam Manado Sepi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dahulu Ramai Turis Dari China, Kini Wisata Selam Manado Sepi

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 04 Nov 2020 07:41 WIB
Likupang
Ilustrasi Likupang di Manado (Afif Farhan/detikTravel)
Jakarta -

Sebelum pandemi COVID-19 menyerang, wisata selam di Manado kerap didominasi oleh turis China. Kini, kondisi kian sepi..

Situasi itu diungkapkan oleh John Rahasia dari Tagaroa Dive Center yang berada di Manado. Setelah pandemi virus Corona datang, pengunjung wisata selam di Manado disebutnya kian turun.

"Market kita sebelumnya didominasi market mancanegara, paling banyak dari Tiongkok. Setelah pandemi bisa dilihat kurvanya April-Mei kita tutup. Kita buka Juni naik puncaknya September kemarin. Sekarang sudah mulai turun kurvanya karena wisatawan lokal mulai habis yang mau ikut wisata diving," kata John.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah perbatasan Indonesia ditutup untuk wisman, John menyebut kalau peminat wisata selam di Manado beralih ke turis domestik. Hanya mayoritas, masih didominasi wisatawan lokal, dari Sulawesi Utara.

"90% warga Sulawesi Utara, hanya 10% wisatawan luar (Jakarta dan lainnya)" dia menjelaskan.

ADVERTISEMENT

Kondisi yang sulit juga memaksa para pelaku wisata selam di Manado dirumahkan. Hanya sedikit sekali yang masih bekerja normal sebagai pemandu selam.

"Sekitar 670 responden sekarang kebanyakan statusnya 67% yang dirumahkan tanpa gaji, 19,5% yang kerja normal," ujar John.

Ya, kondisi wisata selam di Indonesia saat ini memang tengah berjuang. Di satu sisi, Kemenparekraf juga menerbitkan sertifikasi protokol wisata selam untuk membantu keberlangsungan para pelaku wisata sekaligus meyakinkan wisatawan.

"Saat ini sudah banyak teman-teman diver yang melakukan perjalanan. Komodo Bali mulai bergerak lagi dan tentunya supaya eksisting kita harus membuat kegiatan ini aman dan selamat. Protokol kesehatan jadi hal yang penting," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizky Handayani di acara yang sama.

Rizky menyebut kalau penikmat wisata selam asal China hingga Eropa mulai bergairah untuk wisata ke Indonesia. Tapi, perlu menunggu Indonesia membuka perbatasan kembali bagi turis dari seluruh negara, termasuk turis China.




(rdy/fem)

Hide Ads