Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Selain keanekaragaman hayati, Indonesia juga terkenal dengan keberagaman baharinya. Tak heran bila wisata #DiIndonesiaAja banyak diminati wisatawan lokal dan mancanegara.
Selain ikan-ikan kecil yang cantik, ikan-ikan besar juga ada di Indonesia, bahkan termasuk ikan berukuran raksasa. Ya, benar, ikan tersebut adalah hiu paus atau yang memiliki nama latin Rhincodon typus. Ia adalah salah satu ikan terbesar di dunia. Namun untuk melihat hiu paus kamu tak harus datang langsung ke habitatnya. Caranya? Simak dulu penjelasan berikut.
Lokasi untuk melihat hiu paus berada di Perairan Botubarani, Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone, Provinsi Gorontalo. Jadi tak perlu ke Filipina atau negara lain untuk melihat hiu paus, #DiIndonesiaAja, kamu bisa melihatnya.
Menariknya lagi, ikan hiu paus di Gorontalo bisa dijumpai hanya dalam jarak 'selemparan batu' alias tidak terlalu jauh dari pantai. Hiu paus juga sering muncul di permukaan pada perairan yang jernih sehingga dapat terlihat jelas secara kasat mata.
"Jadi kalau di tempat lain berwisata hiu paus harus berjam-jam untuk mencapai lokasi hiu paus kalau di kami hanya selemparan batu saja jaraknya, jadi kita tinggal loncat saja, sudah ketemu dengan hiu paus, kata Pengelola Wisata Hiu Paus Botubarani, Iman dalam press conference - Traval Virtual Indonesia 2020 yang digelar melalui aplikasi Zoom, Kamis (5/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hiu paus merupakan jenis ikan terbesar di dunia karena rata-rata panjang totalnya mencapai sekitar 12 meter, bahkan dapat mencapai panjang 18 meter. Usia hiu paus bisa mencapai 60-100 tahun.
Meski menyandang nama besar hiu yang notabene dikenal sebagai karnivora ganas dan suka memangsa, namun hiu paus cukup jinak dan hanya memakan ikan kecil serta plankton sehingga traveler bisa berenang bersamanya tanpa perlu cemas.
Hiu Paus Botubarani Gorontalo adalah salah satu geosite Geopark Gorontalo yang saat ini tengah dilakukan pengusulan untuk menjadi geopark nasional dan UNESCO. Ikan terbesar di dunia ini termasuk golongan hewan yang terancam punah dan dilindungi penuh di Indonesia melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 tahun 2013.
Mengapa hiu paus disebut dengan ikan langka? Sebab, hiu paus baru siap bereproduksi pertama kali ketika usianya 25 tahun. Jumlah yang dihasilkan pun hanya satu selama periode reproduksi.
Iman juga menjelaskan aturan-aturan umum ketika berwisata melihat hiu paus, di antaranya traveler harus menjaga jarak 3 meter dari kepala dan 4 meter dari ekor serta harus dipandu sehingga orang yang berwisata tetap dapat terkontrol.
"Yang kedua tidak bisa menggunakan blitz karena mata dari hiu paus sangat sensitif jadi bisa mengakibatkan buta. Ketiga, kulit hiu paus tidak bisa disentuh karena kulit hiu paus penuh dengan bakteri, virus, racun," ungkap Iman.
Terdapat tiga jenis wisata hiu paus yang ditawarkan di lokasi Pantai Botubarani, Gorontalo, yaitu wisata berperahu dengan hiu paus, snorkeling atau berenang bersama hiu paus, dan diving atau menyelam dengan hiu paus.
![]() |
Selain itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Traval.co mengadakan Virtual Tour Whale Shark Whisperer, Live Experience agar masyarakat bisa melihat hiu paus meski sambil rebahan di rumah saja. Virtual tour ini melibatkan komunitas yang tergabung dalam Tim Monitoring Hiu Paus Botubarani Gorontalo.
"Suatu kebanggaan bagi kami di Hiu Paus Gorontalo bisa menjadi salah satu bagian dari Virtual Indonesia ini dan ini adalah bentuk dari upaya kami untuk tetap menjaga kelangsungan wisata," ungkap Iman.
Iman mengakui jika pandemi yang terjadi di Indonesia berdampak pada pegiat-pegiat wisata yang tidak memiliki kegiatan. Adanya virtual tour ini disebut menggairahkan kembali wisata di Gorontalo.
Kegiatan ini juga sebagai alternatif bagi traveler untuk memenuhi keinginannya berwisata ke tempat-tempat menakjubkan di Indonesia, khususnya khususnya wisata minat khusus hiu paus Botubarani Gorontalo. Di dalam virtual tour ini, masyarakat bisa merasakan pengalaman, sensasi, dan edukasi tentang mega fauna langka yang satu ini.
Masyarakat bisa menikmati pengalaman virtual tour sesuai jadwal yang telah ada di website Traval.co dengan sistem pembayaran pay as you wish. Semua hasil dari virtual tour ini akan digunakan untuk mendukung konservasi hiu paus di Gorontalo dan sekitarnya.
Virtual tour ini juga melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang berperan menentukan destinasi-destinasi mana yang akan dipilih untuk masuk ke dalam virtual tour.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Rizki Handayani mengatakan saat ini pihaknya masih menggunakan media digital untuk promosi dan memperkenalkan destinasi atau aktivitas pariwisata yang ada #DiIndonesiaAja.
"Tentunya dalam rangka untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas yang sudah kangen untuk liburan untuk tetap update mengenai kondisi kepariwisataan di daerah," katanya.
(prf/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum