Ada Ketentuan Visa yang Berbeda Bagi Jemaah Umroh di Tengah Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Ketentuan Visa yang Berbeda Bagi Jemaah Umroh di Tengah Pandemi

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 06 Nov 2020 10:07 WIB
CLARIFIES THAT THE UMRAH PILGRIMAGE CAN BE UNDERTAKEN AT ANY TIME OF THE YEAR -- In this photo released by Saudi Ministry of Hajj and Umrah, Muslims practice social distancing while praying around the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque during the first day umrah pilgrimages were allowed to restart, in the Muslim holy city of Mecca, Saudi Arabia, Sunday, Oct. 4, 2020. The umrah pilgrimage, or smaller pilgrimage, can be undertaken at any time of the year. A very small, limited number of people donning the white terrycloth garment symbolic of the Muslim pilgrimage circled Islams holiest site in Mecca on Sunday after Saudi Arabia lifted coronavirus restrictions that had been in place for months. (Saudi Ministry of Hajj and Umrah via AP)
Ilustrasi umroh Foto: AP Photo
Jakarta -

Jemaah umroh dari Indonesia sudah mulai berangkat ke tanah suci pada awal November. Ada ketentuan visa yang berbeda pada keberangkatan di masa pandemi.

Sebelum masa pandemi, seseorang yang berangkat umroh akan memiliki masa tinggal 30 hari, walaupun biasanya total perjalanan umrah kurang lebih hanya selama sembilan hari. Tapi sekarang ada batasan waktu yang didapat jemaah di tengah pandemi walau validitas visa tetap sama seperti sebelumnya.

"Faktanya, kalau visa berlaku 30 hari sebagaimana sebelum pandemi, maka dia boleh tinggal di Saudi selama 30 hari, kan begitu. Tapi untuk sekarang, 10 hari itu paling lama, dia harus sudah kembali," kata Sekretaris Jenderal Forum Sathu, Artha Hanif saat dihubungi detikcom, Kamis (5/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi masa berlakunya visa tetap satu bulan tapi ketika sudah tiba di Saudi tidak bisa 30 hari," tambah Artha.

Ada pula persyaratan-persyaratan tambahan yang diberlakukan kepada jemaah yang berangkat pada awal November lalu. Tentunya dengan protokol kesehatan yang diberlakukan sebelum pengambilan visa.

ADVERTISEMENT

"Kepastian dia sudah melewati pemeriksaan swab, kemudian dia mendapatkan kepastian visa dan kemudian sebelum mendapatkan visa dia juga harus mendapatkan kepastian fasilitas pelayanan yang akan diterima di Saudi," kata Artha.

Persyaratan yang paling penting adalah jemaah umroh mendapatkan kuota. Kemudian kepastian hotel dan juga fasilitas yang ada di Saudi. Atas dasar itu lah dia akan mendapatkan visa.

"Setelah dia dapat visa dia akan berangkat umroh dengan memenuhi ketentuan protokol COVID yaitu dia harus melakukan pemeriksaan swab. Kalau dia positif dia tidak boleh diberangkatkan, kalau negatif dia boleh berangkat," ujar Artha.

Selanjutnya Biaya yang Dikeluarkan Jemaah

Selanjutnya, mengenai biaya yang dikeluarkan jemaah Indonesia yang telah berangkat di awal November yaitu sekitar Rp 15 juta untuk tiket, asuransi dan visa. Untuk biaya visa sendiri dikenakan sekitar Rp 2 juta.

"Jadi mereka kemarin biaya tiket sekitar Rp 12,5 juta kemudian dapat asuransi sekitar Rp 200 an, kemudian sisanya visa jadi Rp 15 juta tuh, Rp 15 juta dia dapat tiket, asuransi dan visa," kata Artha.

Ketentuan itulah yang diberlakukan pada keberangkatan jemaah Indonesia pada 1 November lalu. Namun belum diketahui bagaimana prosedur ke depan.

"Sampai sekarang pemerintah Saudi belum memberikan penjelasan resmi bagaimana melaksanakan umroh dari negara di luar Saudi sesuai dengan ketentuan COVID-19. Belum ada referensi resmi dari pemerintah Saudi," kata Artha.



Simak Video "Video: Trump Teken Penangguhan Visa Mahasiswa Asing Harvard"
[Gambas:Video 20detik]

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Jemaah RI Bisa Umroh Lagi
Jemaah RI Bisa Umroh Lagi
40 Konten
Alhamdulillah, sejak 1 November jemaah asal Indonesia sudah bisa melaksanakan umroh. Tapi karena masih pandemi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jemaah.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads