Ini Tren Perjalanan Wisatawan Muslim Indonesia Tahun Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Tren Perjalanan Wisatawan Muslim Indonesia Tahun Ini

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 11 Nov 2020 07:11 WIB
Ilustrasi di bandara.
Ilustrasi wisata muslim (dok Wego)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang tiba-tiba membuat banyak perubahan dalam agenda wisata tahun ini. Tidak terkecuali bagi wisatawan muslim.

Kondisi Indonesia saat ini yang masih berjuang menekan kurva positif COVID-19 turu mempengaruhi tren wisata bagi traveler muslim. Sebuah survei terbaru dari Pear Anderson dan WEGO pun diketahui turut membahas hal itu.

Seperti dilihat detikTravel dari siaran persnya, Rabu (11/11/2020), salah satunya terkait rencana perjalanan yang beralih ke domestik hingga menunda perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mayoritas responden memiliki dua rencana perjalanan domestik hingga akhir tahun 2020 (Indonesia 31,1%). Hanya 11% responden Indonesia yang tidak berencana melakukan perjalanan hingga akhir tahun 2020," bunyi surveinya.

Tren baru yang tak kalah menarik bagi wisatawan muslim adalah terkait minat staycation dan wisata alam atau outdoor. Keduanya mengalami kenaikan, khususnya akibat pandemi.

ADVERTISEMENT

"Responden muslim Indonesia menunjukkan minat lebih tinggi untuk kegiatan alam dibandingkan responden muslim Malaysia (32,6% Indonesia, 19% Malaysia). Responden muslim Malaysia menunjukkan minat staycation/ liburan akhir pekan yang lebih tinggi dibandingkan responden muslim Indonesia (50,8% Malaysia, 38,4% Indonesia)," lanjut keterangannya.

Fakta menarik lainnya, ternyata wisatawan muslim Indonesia memiliki antusiasme yang tinggi untuk dapat segera berwisata ke luar negeri kembali.

"Responden muslim Indonesia hanya menunggu perbatasan dibuka kembali untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, dengan 64,7% menyatakan akan bepergian segera setelah diizinkan," jelas bunyi surveinya.

Di antara sejumlah destinasi di luar negeri, wisatawan Muslim Indonesia memilih destinasi di Asia Utara (22,7%), Eropa (19,3%) dan Asia Tenggara (18,9%) sebagai pilihan apabila dibolehkan kembali wisata ke luar negeri.




(rdy/fem)

Hide Ads