Antisipasi Erupsi Merapi, Stupa Candi Borobudur Ditutupi Terpaulin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Antisipasi Erupsi Merapi, Stupa Candi Borobudur Ditutupi Terpaulin

Eko Susanto - detikTravel
Rabu, 11 Nov 2020 14:38 WIB
Penutupan Candi Borobudur di Magelang pasca erupsi Merapi.
Pemasangan terpaulin di area stupa Candi Borobudur (Eko Susanto/detikTravel)
Magelang -

Balai Konservasi Borobudur (BKB), menutup stupa candi dan lorong Candi Borobudur. Langkah yang dilakukan ini untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi.

Berdasarkan pantauan, penutupan stupa candi dilakukan di lantai 8 dan lorong lantai 1. Selain itu, juga sudah dipersiapkan terpaulin. Terpaulin khusus ini yang jika ditutupkan di stupa tidak ada kelembaban. Adapun di lantai 8 ini ada 32 stupa, tapi belum semuanya ditutupi.

Kepala BKB Wiwit Kasiyati mengatakan, BKB menutup stupa teras (lantai) 8 sejumlah 32 stupa dan lantai lorong 1 keliling. Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif antisipasi erupsi Merapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menutup stupa teras 8 sejumlah 32 dan lantai lorong 1 mengelilingi semuanya sudah. Kita gelar cover ini maksudnya melakukan tindakan preventif. Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke barat utara ke arah Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover," katanya saat ditemui detikTravel di Kantor BKB, Rabu (11/11/2020).

Penutupan Candi Borobudur di Magelang pasca erupsi Merapi.Penutupan dilakukan untuk berjaga-jaga (Eko Susanto/detikTravel)

Terpaulin tersebut, kata Wiwit, di lorong lantai 1 sudah digelar. Sedangkan di lantai lainnya sudah disiapkan di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Tidak semua ditutup, bahasa Jawanya kita nyicil stupa tersebut, untuk lantai lorong 1. Tapi untuk lantai dan stupa lainnya cover (terpal paulin) itu sudah siap di tempat. Jadi jika erupsi itu terjadi dan abunya mengarah ke Magelang, kita segera melakukan tindakan menutup stupa yang lainnya. Terpal ini, tahan lama dan tidak merusak batu," ujar dia.

Sementara itu, Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Borobudur, Bramantara menambahkan, dalam pengelolaan warisan budaya dunia terdapat sistem disaster risk manajemen atau manajemen pengelolaan bencana. Hal ini sebagai salah satu wujud tanggap terhadap bencana.

"Jadi kenapa kita melakukan ini, dalam pengelolaan warisan budaya dunia itu kan kita punya sistem disaster risk manajemen atau manajemen pengelolaan bencana. Ini sebagai salah satu wujud tanggap kita terhadap bencana. Walaupun kita berdoa bersama bahwa ini tidak terjadi. Misalkan terjadi juga dengan skala yang kecil dibandingkan 2010," katanya.

Penutupan Candi Borobudur di Magelang pasca erupsi Merapi.Hal ini dilakukan setelah belajar dari kejadian erupsi yang lalu (Eko Susanto/detikTravel)

Bramantara mengingat pengalaman tahun 2010 yang susah melakukan pembersihan. Untuk itu, sekarang memantau perkembangan.

"Pengalaman kemarin kan bagaimana kita cukup susah melakukan pembersihan. Makanya saat ini kita tetap memantau perkembangan Merapi itu bisa macem-macem. Itu kan bisa kita monitoring makanya kita nyicil melakukan tanggap bencana ini dengan melakukan pemasangan cover untuk melindungi batu Candi Borobudur dari abu Merapi," terangnya.

"Sementara yang kita lakukan saat ini di lorong 1 susah kita tutup, dan ini 32 stupa di teras 8. Kenapa belum semuanya, karena mengingat pemasangan ini juga tidak mudah. Artinya membutuhkan waktu dan konsentrasi dari personel," tuturnya," tutupnya.




(rdy/rdy)

Hide Ads