Kontroversi pelarangan minuman beralkohol di Indonesia tengah ramai dibicarakan. Identik dengan dunia malam, berikut sejarah miras.
Dihimpun detikTravel, Jumat (13/11/2020), dokumen Rancangan Undang-Undang (RUU) tentangan larangan minuman beralkohol mendadak tersebar di media sosial. Dokumen tersebut berisi tujuh bab mencakup 24 pasal. RUU ini memang sudah lama menjadi rencana pembahasan di DPR.
Salah satu babnya seperti dilansir dari CNBC Indonesia, membahas secara khusus soal pelarangan. Intinya proses produksi, mengedarkan sampai mengonsumsi akan dilarang, kecuali untuk yang diperbolehkan dalam UU ini. Pelarangan yang diatur berlaku untuk segala minuman beralkohol mulai dari bir sampai wine.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pada bagian penjelasan dijelaskan bahwa tempat-tempat yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan meliputi toko bebas bea, hotel bintang 5 (lima), restoran dengan tanda talam kencana dan talam selaka, bar, pub, klub malam dan toko khusus penjualan Minuman Beralkohol.
Mundur jauh ke belakang, alkohol disebut telah ada sejak 2000 tahun silam di Mesopotamia. Kala itu, alkohol muncul sebagai salah satu bahan baku untuk parfum dan aromaterapi.
![]() |
Hanya dalam perkembangannya, proses distilasi dituliskan oleh salah satu filsuf Yunani bernama Alexander dari Aphrodisias. Namun, saat itu masih terbatas penyulingan air laut menjadi air minum.
Perjalanan pun berlanjut ke China dan Italia, yang disebut berhasil mengembangkan proses penyulingan itu lebih jauh. Adapun spekulasi lain menyebutkan, kalau alkohol lahir di Arab lewat ahli kimia Jabir di Hayyan.
Tak sedikit juga yang berasumsi, bahwa kata alkohol berasal dari bahasa Arab al kohl atau alkuhl. Namun, hal itu masih belum dapat dibuktikan.
Bergeser ke abad pertengahan, tepatnya di abad ke-13 di Eropa. Saat itu ada seorang profesor di bidang medis bernama Albertus Magnus (1193-1280) yang dengan jelas menuturkan proses pembuatan alkohol.
Olehnya, air hasil distilasi itu disebut sebagai aqua vitae atau air kehidupan. Di mana air kehidupan itu dipercaya dapat membuat seseorang awet muda dan berumur panjang.
Di abad ke-19, pengembangan minuman beralkohol kian masif di negara besar seperti Prancis dan Inggris. Salah satunya lewat tangan seorang warga Irlandia bernama Aeneas Coffey di tahun 1831.
Jadi tak heran, kalau Irlandia menjadi salah satu pelopor brand minuman keras dunia seperti whiskey dan lainnya. Tak beda juga dengan Jerman yang terkenal akan birnya.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol