Intip Simulasi Prokes, Keamanan dan Keselamatan di Labuan Bajo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Intip Simulasi Prokes, Keamanan dan Keselamatan di Labuan Bajo

Bonauli - detikTravel
Jumat, 13 Nov 2020 17:07 WIB
Jakarta -

Protokol kesehatan (prokes), keamanan dan keselamatan mulai disimulasikan di Labuan Bajo. Hal ini seiring niat pemerintah Indonesia untuk menata pariwisata meski di tengah pandemi virus Corona.

"Tujuan wisatawan pergi ke destinasi wisata agar dapat merasakan pengalaman menyenangkan dan tentunya dengan rasa aman tanpa khawatir. Namun adanya covid-19 membuat pariwisata tidak akan lagi sama," ujar Menparekraf Wishnutama Kusubandio, dalam simulasi Protokol Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan.

Simulasi prokes, keamanan dan keselamatan untuk pertama kali ini dilakukan di Labuan Bajo. Terpilihnya Labuan Bajo sebagai tuan rumah karena statusnya sebagai salah satu destinasi super prioritas Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keindahan alam, budaya seni juga dilengkapi infrastruktur, konektivitas tidak lagi cukup. Ke depan, pariwisata bisa lebih menjamin wisatawan dalam hal kesehatan, keamanan dan keselamatan," jelasnya.

Sebelumnya Indonesia tidak memiliki protokol kesehatan, keamanan dan keselamatan di tempat-tempat wisata. Ini adalah yang pertama di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Untuk pertama kalinya kita akan sama-sama menyaksikan simulasi protokol kesehatan, keamanan dan keselamatan di destinasi pariwisata super prioritas," katanya.

Dalam sambutannya, Wishnutama menjelaskan bahwa simulasi protokol ini mengangkat tentang protokol penanganan COVID-19 di destinasi wisata super prioritas seperti Labuan Bajo.

Selanjutnya: Simulasi Bencana di Tempat Wisata

Ada 3 skenario yang akan diberikan yaitu penanganan bencana alam, penanganan serangan jantung serta penanganan kecelakaan kapal, kapal terbakar dan kapal tenggelam.

Simulasi bencana skenario pertama adalah penanganan bencana tsunami. Saat itu diskenariokan terjadi gempa pada pukul 10.00 Wita. Saat gempa, sirine yang sudah ada di sekitar tempat wisata akan berbunyi.

Selang 2 menit dari setelah gempa terjadi, BMKG akan mengirimkan broadcast SMS tentang rincian informasi gempa, seperti kekuatan gempa, lokasi dan kedalaman gempa.

Posko terpadu yang dioperasionalkan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) segera melaporkan gempa yang terjadi kepada Bupati Manggarai Barat untuk meminta arahan dan meminta izin untuk mengaktifkan sistem penanggulangan darurat di Kabupaten Manggarai Barat.

Setelah laporan diterima, sistem diteruskan ke polres, Basarnas, kodim 1612 dan BPBD. Kemudian dilakukan pengosongan pantai oleh petugas. Kemudian BPBD akan melaporkan situasi ke heli BPBD di bandara untuk diperbantukan di lokasi gempa dan tsunami.

Kantor SAR akan mengirimkan Basarnas ke lokasi. Polisi pariwisata akan membatu wisatawan untuk meninggalkan area pantai dan menuju titik kumpul evakuasi. Petugas mengarahkan wisatawan untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman. helikopter dari BNPB akan melakukan pemantauan evakuasi masyarakat dari titik pantai menuju titik kumpul dari udara.

Untuk evakuasi jalur darat mobil polres Manggarai Barat akan mengarahkan masyarakat menuju titik evakuasi yang berada di dataran lebih tinggi. petugas akan memberikan prioritas pertolongan pada anak kecil dan masyarakat yang mengalami luka ringan. Jaga jarak tetap diingatkan agar tidak terjadi penularan corona, mengingat pandemi masih ada di sekitar kita.

Kira-kira seperti itulah gambaran simulasi yang dilakukan di Labuan Bajo. Dengan bantuan dari masyarakat, simulasi ini berjalan dengan lancar.

"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk seluruh tim gabungan yang terlibat bersinergi menyusun hingga melaksanakan rangkaian simulasi protokol kesehatan, keamanan dan keselamatan ini. Penerapan protokol ini merupakan langkah awal untuk kita semua dalam mempercepat pemulihan pariwisata agar lebih berkualitas, aman dan nyaman," tutup Wishnutama.

Halaman 2 dari 2
(bnl/ddn)

Hide Ads