Rencanakan Liburan Usai Pandemi? Yuk Kunjungi Singapura

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rencanakan Liburan Usai Pandemi? Yuk Kunjungi Singapura

Yudistira Imandiar - detikTravel
Kamis, 19 Nov 2020 12:36 WIB
Singapura malam hari
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Pesona pariwisata hingga sajian kuliner Singapura selalu berhasil membuat pelancong terpesona. Liburan ke Singapura layak masuk wishlist usai pandemi terlewati untuk mengobati kerinduan.

Singapura menerapkan tiga fase pemulihan dalam situasi pandemi COVID-19. Pada fase pertama, sejak 2 Juni, kegiatan ekonomi di sektor-sektor yang risiko penularannya rendah kembali diperbolehkan. Pada fase ini perkantoran mulai beroperasi namun dengan segenap pembatasan dan protokol kesehatan, pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah bisa kembali bersekolah, layanan umum di rumah sakit berjalan seperti semula namun para lansia masih harus tinggal di rumah.

Di fase kedua, tahapan transisi mulai berjalan. Restoran, fasilitas olahraga, pusat kebugaran, toko retail sudah diizinkan beroperasi dengan protokol kesehatan ketat, sekolah dan universitas sudah berjalan seperti semula.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada fase ketiga pemerintah Singapura sudah memperbolehkan penyelenggaraan kegiatan keagamaan, pertemuan kantor, pertunjukan besar. Para lansia juga telah diperbolehkan beraktivitas di luar rumah dengan tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.

Mulai 1 Juli 2020, industri pariwisata di Singapura perlahan kembali berdenyut. Para pengelola tempat wisata diperkenankan mengajukan permohonan izin kembali beroperasi. Hotel-hotel pun mulai dibuka untuk staycation atau rekreasi keluarga. Begitu juga museum yang sudah kembali buka sejak 26 Juni.

ADVERTISEMENT

Saat ini, kunjungan masih dibatasi untuk warga lokal. Wisatawan mancanegara, termasuk dari Indonesia masih harus bersabar menunggu Singapura kembali dibuka. Berbagai inovasi dijalankan oleh para pelaku pariwisata di Singapura. Hal itu dilakukan agar dapat beroperasi tanpa mengabaikan keselamatan pengunjung maupun operator.

Singapore Tourism Board telah menyusun panduan lengkap bagi pelaku industri pariwisata. Panduan tersebut mencakup protokol kesehatan dan sederet upaya pencegahan COVID-19 dalam kegiatan operasional tempat wisata.

SafeEntrySafeEntry Foto: dok. Singapore Tourism Board

Singapura juga telah mengembangkan sistem Safe Entry yang diakses melalui SingPass Mobile App. Sistem ini berfungsi merekam data pengunjung di tempat-tempat umum, seperti kawasan wisata, restoran, dan sebagainya. Data tersebut ditujukan untuk kebutuhan tracing penyebaran COVID-19.

Pelibatan teknologi juga dilakukan di industri pariwisata Singapura. Robot pembersih otomatis dikerahkan untuk membersihkan area publik secara berkala, seperti di bandara. Selain itu, dalam rangka mengurai kerumunan di area publik, sistem digital disediakan untuk check-in dan proses imigrasi di Bandara Changi. Di Bandara Changi, pengunjung bisa mendatangi The Jewel Changi Airport untuk menikmati beragam sajian kuliner, bermain di taman, berbelanja, hingga staycation di tempat penginapan yang tersedia.Prosedur cek suhu sudah menjadi standar baku yang diterapkan di tempat wisata, maupun area publik lainnya. Pengunjung juga selalu diimbau menjaga jarak dan tentunya mengenakan masker.

Sementara itu, tempat wisata seperti Garden by The Bay telah membuat aplikasi digital yang memuat berbagai informasi penting untuk wisatawan. Pengunjung dapat membeli tiket dan menentukan jadwal kunjungan secara online lewat aplikasi. Proses check-in untuk masuk area dilakukan dengan mesin scan otomatis, sehingga tak perlu lagi menukarkan tiket fisik. Cara ini dilakukan untuk mencegah penumpukan di pintu masuk dan membuat pengunjung lebih yakin untuk datang ke tempat wisata.

Wisatawan juga punya beberapa pilihan destinasi menarik lain di Singapura. Ada Apple Store Marina Bay Sands yang baru dibuka awal September 2020. Gerai resmi Apple ini dirancang dengan bentuk menarik, berbentuk bola mengapung di air. Interiornya didesain dengan nuansa tropis, lengkap dengan pohon-pohon rindang di beberapa sudut.

Untuk menjaga keamanan pengunjung, Apple Store Marina Bay Sands membatasi jumlah pengunjungnya, serta memberlakukan protokol kesehatan ketat, seperti wajib menggunakan masker, pengecekan suhu, dan physical distancing.

Chief Executive Singapore Tourism Board Keith Tan mengatakan pihaknya telah menyusun panduan yang dianggap efektif secara medis untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan tentunya dapat diaplikasikan dengan baik di lapangan.

"Ketika pengunjung datang ke Singapura, mereka terjamin keamanannya. Pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan di Singapura karena kami sudah melakukan semua hal yang dapat membuat Singapura aman (untuk dikunjungi)," ujar Keith.

SafeEntryBandara Changi menggunakan sistem tanpa kontak. Foto: dok. Singapore Tourism Board

Di samping itu, sertifikasi SG Clean yang telah dijalankan sebelum adanya pandemi merupakan modal kuat bagi pariwisata Singapura. Sertifikasi tersebut merupakan standar penilaian higienitas bagi tempat-tempat umum di Singapura, termasuk destinasi wisata. SG Clean dibuat untuk memastikan area-area publik telah menerapkan standar kebersihan yang baik agar man untuk dikunjungi.

Menurut Keith, SG Clean merupakan program jangka panjang. Manfaatnya bukan hanya untuk mendongkrak industri pariwisata di masa pandemi, tapi meningkatkan kualitas lingkungan Singapura secara keseluruhan.

"SG Clean adalah standar nasional. Saya percaya ada lebih dari 16 ribu bisnis di Singapura sudah mendapatkan sertifikasi SG Clean. Standar tinggi ini merupakan komitmen bukan hanya untuk standar kebersihan dan sanitasi saat ini tapi komitmen jangka panjang untuk meningkatkan standar kualitas," papar Keith.

Biarkan imajinasimu berkelana melepas #KangenSingapura, Singapura menanti kamu #VisitSingapore.




(prf/ddn)

Hide Ads