Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan masyarakat untuk menghindari berlayar dengan kapal pesiar seiring tingginya risiko penularan virus COVID-19.
Mengutip Reuters, Minggu (22/11/2020), jika ada penumpang yang tetap berlayar dengan kapal pesiar, CDC meminta mereka untuk dites dalam waktu 3-5 hari setelah berlayar dan tetap di rumah selama 7 hari, meskipun tes tersebut mengeluarkan hasil negatif.
Bulan lalu CDC mengeluarkan kerangka kerja mengenai pengoperasian kembali kapal pesiar secara bertahap. Kapal pesiar di Amerika mulai berhenti operasi saat bulan Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data CDC menunjukkan sejak 1 Maret sampai 28 September, total ada 3.689 kasus virus COVID-19 atau penyakit yang mirip COVID-19 di kapal pesiar. Sebanyak 41 orang meninggal dari klaster kapal pesiar.
Kapal pesiar memang termasuk yang berisiko tinggi virus Corona. Beberapa waktu lalu lima penumpang di kapal pesiar yang tengah berlayar di Karibia positif Corona. Pelayaran pun terpaksa dihentikan demi mencegah penularan virus Corona atau COVID-19.
Mereka merupakan penumpang kapal pesiar mewah SeaDream. Padahal perusahaan ini berhasil mulai berlayar pada musim panas ini.
Dalam wawancara dengan CNBC, Kapten SeaDream Yacht Club's SeaDream 1, Torbjorn Lund mengumumkan tentang penumpang yang positif Corona saat diadakan pengujian. Disebutkan para penumpang ini memang satu rombongan.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Kamis lalu, mereka menghentikan perjalanan kapal pesiar di Karibia setelah tes para tamu untuk COVID-19 memberikan hasil yang positif.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan