Dikritik Hanung Bramantyo Soal Bukit Teletubbies, Ini Kata TNBTS

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dikritik Hanung Bramantyo Soal Bukit Teletubbies, Ini Kata TNBTS

Muhammad Aminudin - detikTravel
Kamis, 26 Nov 2020 18:35 WIB
Bukit Teletubbies HIjau
Bukit Teletubbies di Bromo (Wahyu Setyo Widodo/detikTravel)
Malang -

Produser Hanung Bramantyo mengkritik penamaan Bukit Teletubbies di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Balai Besar TNBTS memberi penjelasan.

Humas TNBTS, Syarif Hidayat menyatakan, pemakaian nama Teletubbies tak lepas dari penampakan lokasi. Perbukitan yang berada di sisi selatan Gunung Bromo tersebut, dinilai mirip dengan bukit dalam serial anak-anak itu.

"Mengenai nama Bukit Teletubbies, sebetulnya nama tersebut, karena lokasinya menyerupai bukit dalam serial anak-anak (Teletubbies). Penamaan tersebut dipopulerkan oleh pengunjung atau wisatawan termasuk travel agen wisata," ujar Syarif saat dikonfirmasi detikTravel, Kamis (26/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penamaan terlanjur populer itu, lanjut Syarif, jadi semacam branding untuk menggaet wisatawan ke Bukit Teletubbies. "Jadi sudah semacam branding yang terlanjur populer di pengunjung atau wisatawan," sambungnya.

Menurut Syarif, tokoh adat masyarakat Tengger memang menyebut lokasi perbukitan dengan nama lain. Yakni, Kaki Jenggot.

ADVERTISEMENT

Kisah di balik nama asli Bukit Teletubbies

Nama itu, diambil dari salah satu nama dari 25 anak Roro Anteng dan Joko Seger. Keduanya adalah leluhur dari masyarakat Tengger yang konon berada di lokasi, sekarang identik dengan Bukit Teletubbies.

"Masyarakat adat Tengger menamai sebagai Kaki Jenggot, diambil dari nama 25 anak Roro Anteng dan Joko Seger. Keduanya adalah leluhur masyarakat Tengger," tutur Syarif.

Sementara penggunaan nama Kaki Jenggot sesuai penamaan masyarakat adat Tengger dinilai kurang bisa menjual oleh pelaku wisata.

Di sisi lain, Bukit Teletubbies sudah populer oleh pelaku wisata untuk menggaet kunjungan wisatawan datang ke Bukit Teletubies.

"Kalau menggunakan ikon bukit Kaki Jenggot, menurut teman-teman wisata 'kurang menjual', dan travel wisata sudah mempopulerkan dan menjual paket wisata nya dengan nama Teletubbies," beber Syarif.

"Jadi bukan berarti harus ada boneka atau kartun seperti yang ada di serial televisi," sambungnya.

Hanung Bramantyo di Bromo.Hanung Bramantyo di Bromo (dok screenshoot Instagram)

Syarif menegaskan, Balai Besar TNBTS tak memiliki keinginan untuk membohongi masyarakat dengan penamaan Bukit Teletubbies itu.

"Kami tidak ada sama sekali berkeinginan atau berniat membohongi publik. Ini hanya perbedaan sudut pandang atau ekspektasi dari nama saja," tegasnya.

Balai Besar TNBTS dikatakan akan selalu terbuka dan menyambut baik adanya kritik dan saran. "Mudah-mudahan saran dan masukan Mas Hanung menjadikan pengelolaan TNBTS ke depan semakin maju dan berkualitas," sebutnya.

"Sebelumnya kami ucapkan terima kasih buat mas Hanung Bramatyo, sutradara terkenal dan keluarga berkenan berkunjung ke TNBTS," pungkasnya.

Seperti diberitakan, saat ini produser Hanung Bramantyo dan keluarga tengah liburan ke Bromo. Di sana ia mempertanyakan konsep Bukit Teletubbies yang disebutnya pembajakan.

Hal itu diketahui dalam unggahan Instagram Story di laman pribadinya seperti dilihat detikTravel, Kamis (26/11/2020). Dalam story yang diunggahnya kemarin, Hanung mengungkapkan kegelisahannya saat bertandang ke objek wisata populer di Bromo, Jawa Timur itu.

"Pertama, ini alam udah bagus banget dan fenomena Tengger, Semeru, Bromo adalah fenomena alam yang luar biasa. Kebudayaan juga kebudayaan luar biasa, kenapa tiba-tiba ada konsep Teletubbies," terang Hanung dalam unggahannya.



Simak Video "Menapaki 270 Anak Tangga Menuju Puncak Bromo, Jawa Timur"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads