Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pariwisata Indonesia kurang dijual tapi Kemenparekraf melihat promosi masih berjalan sendiri-sendiri sehingga sulit untuk maju.
Hal itu disampaikan Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area IV Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indri Wahyu Susanti ketika ditemui detikTravel di Labuan Bajo, Minggu (29/11/2020).
"Indonesia bukan kurang dipasarkan tapi kita kurang padu jadi ketika mau bicara tentang pariwisata Indonesia, yang Bali ngomong Bali-nya, yang Yogya ngomong Yogya-nya. Kita Kemenparekraf sedemikian rupa berusaha ngomong tentang Indonesia, yang di dalamnya ada Bali, Jogja, dan lain-lain," kata Indri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indri mencontohkan, untuk turis Australia saja, pada tahun 2019 jumlahnya mencapai 1,3 juta orang yang berwisata di wilayah Indonesia. Namun wisatawan itu mayoritas lebih mengenal Bali daripada Indonesia itu sendiri.
"(Kurang padu) dalam hal komunikasi. Kita ngomong demi Indonesia tapi dengan gaya sendiri-sendiri. Kita sampaikan ke orang yang sama terus orang yang sama tahunya ada Yogya, ada Bali, ada Indonesia tapi tidak tahu kalau itu sebenarnya satu bagian," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai promosi pariwisata Indonesia kurang. Kondisi ini menyebabkan sektor pariwisata Indonesia kalah bersaing dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara.
"Kita harus dapat menandingi negara-negara kompetitor di kawasan Asia Tenggara, dari segi alam petualangan Thailand tidak mungkin lebih indah dari kita, tapi kita kurang jual (promosi) Indonesia," ujar Luhut dalam Rakornas Percepatan Pengembangan 2 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Jumat (27/11/2020).
Untuk diketahui, menurut ASEAN Secretary, dari segi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2018, Indonesia menempati peringkat ke-4. Posisinya di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Rincian jumlahnya adalah sebagai berikut:
1. Thailand 38,3 juta
2. Malaysia 25,8 juta
3. Singapura 18,5 juta
4. Indonesia 15,8 juta
5. Vietnam 15, 5 juta
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum