Maskapai asal Amerika, Delta Airlines mengumumkan rencana peluncuran penerbangan tanpa karantina. Apa saja yang harus dipersiapkan penumpang?
Dikutip dari Lonely Planet oleh detikcom, Jumat (4/12/2020), Delta Airlines akan memulai program transatlantik yang menghilangkan persyaratan karantina pada penerbangan tertentu antara Amerika Serikat dan Italia. Uji coba akan dimulai pada 19 Desember di Bandara Internasional Hartsfield, Jackson Atlanta dan Bandara Internasional Roma, Fiumicino.
Uji coba akan melibatkan awak kabin dan penumpang, termasuk juga semua warga negara Amerika Serikat yang diizinkan melakukan perjalanan ke Italia untuk alasan penting. Maskapai ini telah melibatkan penasehat asli dari Mayo Clinic, seorang yang ahli dalam perawatan kesehatan yang serius dan kompleks. Tujuannya adalah untuk meninjau dan menilai protokol yang diperlukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada penerbangan pertama antara Atlanta dan Roma, penumpang harus melewati pengujian virus Corona melalui tes PCR yang dilakukan maksimal 72 jam sebelum keberangkatan. Nantinya hasil tes yang negatif akan diperiksa saat di Bandara Atlanta, sebelum keberangkatan dan ketika sampai di Bandara Roma. Penumpang juga akan diminta memberikan informasi saat masuk ke wilayah Amerika Serikat untuk mendukung pelacakan CDC.
"Berdasarkan permodelan yang telah kami lakukan, ketika protokol pengujian digabungkan dengan beberapa lapisan perlindungan, termasuk persyaratan masker, jaga karak dan pembersihan lingkungan, kami memprediksi bahwa risiko infeksi COVID-19 dalam penerbangan adalah sebesar 60%, hampir satu dari sejuta," kata kepala petugas Mayo Clinic.
Selain penerapan protokol kesehatan pada pengunjung, Delta Airlines juga akan terus mengosongkan kursi tengah di kabin penumpang.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan