Hanya bicara mimpi, Abdi ingin agar Pulau Rupat nantinya bisa tersambung ke Port Dickson via jembatan antar kedua negara. Faktanya, wacana itu telah ada sejak dulu.
"Ini dibuktikan ada rancangan sebenarnya pembicaraan dua negara kita bahkan saat itu Datuk Mahathir dengan salah satu pemimpin kita. Itu sudah ada rancangan desain Jembatan Rupat Malaka, panjangnya 60 Km kemudian tingginya 32 meter dan itu didesain itu sudah merancang Rupat sebagai green city khusus pariwisata dan itu dibuat bertingkat," papar Abdi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pariwisata Pulau Rupat Yang Mulai Bergeliat |
Apabila wacana besar itu terwujud, nantinya Pulau Rupat akan jadi spot untuk menghubungkan benua Asia ke seluruh pulau-pulau yang ada di Indonesia.
"Kalau ini serangkai dengan jembatan Pulau Jawa Sumatera, suatu saat kendaraan-kendaraan kita akan berkeliaran ke seluruh Benua Asia. Saya rasa itu harapan yang mau kami sampaikan, bagaimana Rupat ini kami lhat sebagai destinasi yang luar biasa," jelas Abdi.
![]() |
Untuk mendekati mimpinya tersebut, Abdi juga ingin merangkul semua stakeholder terkait seperti BRI untuk membantunya membangun Pulau Rupat.
"BRI masuk ke Rupat dan kami punya keyakinan ketika BRI masuk ke dalam suatu wilayah, tentunya di sana ada potensi ekonomi yang menjanjikan makanya kami dukung keberadaan BRI. Mudah-mudahan ini nanti juga bisa bersinergi untuk membangun perekonomian masyarakat, memberi akses kemudahan," tutupnya.
Baca juga: Potensi Pulau Rupat dan Pekerjaan Rumahnya |
Mimpi Abdi juga diamini oleh Kadisparbudpora Bengkalis, Afrizal. Melihat potensi Pulau Rupat yang berada di daerah tapal batas Indonesia, ia berharap agar Pulau Rupat bisa menarik wisatawan dari negeri seberang.
"Jadi yang jejas kita berada di daerah cross border. Kita akan mencoba membuat atraksi yang jadi daya tarik. Sekarang mimpi kita tidak usah ke Australia, Eropa dan lain sebagainya. Cukup mungkin Singapura, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam, itu sudah cukup banyak pengunjungnya. Sehingga kita berharap infra harus kita lengkapi," papar Afrizal.
---
Program Tapal Batas mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan