Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo membuat sejumlah perubahan terkait regulasi karantina pemudik. Salah satunya dengan meniadakan petugas jaga di titik-titik masuk Solo, seperti bandara, stasiun dan terminal.
Rudy mengatakan akan lebih mengoptimalkan fungsi Jogo Tonggo. Menurutnya, keberadaan petugas menjaring pemudik di bandara, stasiun dan terminal kurang efektif dilakukan.
"Kita mengoptimalkan sistem Jogo Tonggo. Tidak seperti kemarin kita pakai bus jaga di bandara, kita evaluasi memang kurang efektif," kata Rudy saat dijumpai di Taman Balekambang, Selasa (15/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemudik yang ketahuan pulang ke rumah akan dilaporkan oleh petugas Jogo Tonggo. Pemkot lalu akan menjemput dengan bus menuju rumah karantina.
"Kalau ada laporan Jogo Tonggo nanti kita jemput, bawa ke rumah karantina," katanya.
Dia juga memastikan bahwa rumah karantina hanya dikhususkan bagi pemudik yang pulang ke rumah keluarga. Bagi wisata dipersilakan menginap di hotel.
"Yang dilarang hanya pemudik yang pulang ke rumah, apalagi kalau rumahnya di lingkungan padat penduduk. Kalau wisatawan boleh, kan menginapnya di hotel, di kamar sendiri," ujar dia.
Hal tersebut juga merupakan respons Rudy terhadap permintaan pengusaha hotel yang khawatir sepi saat akhir tahun. Namun Rudy juga mengingatkan agar hotel dan wisatawan untuk selalu taat protokol kesehatan.
"Kalau nanti ada yang positif ya bisa ditutup sementara hotelnya," ujar dia.
Adapun Pemkot Solo telah menyiapkan rumah karantina di Solo Technopark. Sedikitnya ada 60 tempat tidur yang disiapkan untuk pemudik yang nekat pulang ke Solo.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?