Kalau Vaksinasi Turis Jadi Wajib, Industri Pariwisata Akan Mati

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kalau Vaksinasi Turis Jadi Wajib, Industri Pariwisata Akan Mati

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Jumat, 18 Des 2020 19:11 WIB
simulasi vaksin covid-19
Simulasi vaksin COVID-19 Foto: Istimewa
Jakarta -

Kesediaan vaksin Covid-19 menimbulkan perdebatan tentang apakah turis harus wajib vaksinasi kalau mau pergi wisata.

Namun menurut Presiden dan CEO Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia, Gloria Guevara, jika turis diwajibkan vaksinasi, hal itu sama saja akan membunuh industri pariwisata.

"Saya tidak berpikir pemerintah (di dunia) akan mewajibkan vaksinasi tahun depan untuk perjalanan. Jika mereka melakukan itu, mereka akan membunuh sektor wisata mereka," ujarnya seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat (18/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, orang yang pertama kali mendapatkan vaksinasi adalah kalangan orang tua dan rentan terhadap penyakit dimana mereka termasuk orang yang jarang bepergian.

Dia menilai daripada mewajibkan vaksinasi sebaiknya traveler menyerahkan bukti bebas virus sebelum keberangkatan.

ADVERTISEMENT

Debat soal kewajiban vaksinasi makin meruncing setelah Qantas beberapa waktu lalu akan mewajibkan penumpang internasionalnya untuk vaksinasi COVID-19.

Maskapai penerbangan termasuk yang paling terpukul oleh krisis COVID-19. IATA memperkirakan kerugian mencapai USD 157 miliar pada tahun 2020 dan tahun 2021.

"Ketika sektor pariwisata yang lebih luas ikut dihitung, dampaknya meningkat menjadi USD 3,8 triliun," kata Guevara.

Di luar industri penerbangan, ratusan ribu pelaut di seluruh dunia masih terdampar di kapal dan tidak dapat kembali ke rumah karena adanya pembatasan perjalanan internasional.

Sementara itu pemerintah di Asia diyakini akan mewajibkan pelancong melakukan vaksinasi Covid-19 sebelum terbang guna mencegah penularan virus Corona.

"Saya memperkirakan di Asia, saya pikir mereka tidak akan membiarkan siapa pun masuk tanpa vaksinasi," kata Chief Executive Officer AirAsia Tony Fernandes.

Fernandes mengatakan saat ini maskapai tidak akan membuat keputusan soal vaksinasi COVID-19 pada traveler. Karena hal itu akan diputuskan oleh pemerintah masing-masing.

"Ini tidak tergantung pada maskapai penerbangan yang memutuskan. Itu adalah keputusan pemerintah. Adalah negara yang akan memutuskan apakah mereka akan mengizinkan orang masuk jika mereka tidak divaksinasi," katanya.

Industri Penerbangan Rata-rata Menolak

Industri penerbangan sendiri rata-rata menolak kewajiban vaksinasi bagi penumpang pesawat. Airports Council International, yang mewakili bandara di seluruh dunia, sudah bergabung dengan sebagian besar maskapai penerbangan dalam menyerukan pilihan antara pengujian atau vaksinasi, karena khawatir aturan menyeluruh yang memberlakukan vaksinasi pra-penerbangan akan mengganggu seperti karantina.




(ddn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads